Jumat, 29 Januari 2010

Semua ada batasannya


Bunga itu indah, semua yang indah banyak dikaitkan dengan bunga, begitu juga sebagian besar remaja mengaitkan kata cinta dengan bunga, mengaitkan keindahan ketentraman bahkan sering orang berkata indahnya taman bunga ..

Zaman sekarang tidak trend kalau seseorang belum ada pacar, belum ada pasangan, tidak ada orang yang datang kasi bunga atau coklat ketika ulang tahun, tapi dibalik semua itu percaya atau tidak ada sebagian orang memang belum perna merasakan yang namanya pacaran, bukan mereka memiliki tampang yang dibawa rata rata malahan di atas rata rata, bukan mereka tidak laku bahkan mereka dikejar oleh semua orang yang suka kepada mereka tapi tetap saja dia tak mau memiliki pacar. Aneh tapi nyata ..!! tapi itulah kenyataan mereka lebih memilih takut kepada Allah sebagai pencipta ketimbang malu dari ejekan sesama manusia.

Sangat sering kita melihat remaja saling berpergian bergandengan tangan ditempat umum mengunakan pakaian yang tidak menutupi seluruh bagian tubuh, memakai pakaian yang terkesan sengaja memamerkan bentuk tubuh, alangkah sedihnya melihat remaja yang bukan muhrim berjalan layaknya suami istri, dimana etika kita sebagai umat islam, sebagai umat yang memiliki norma adat, sebagai manusia timur yang berbudaya sopan, hal ini yang tidak ada pada diri anak muda kita sekarang.

Bukannya ini semua kesalahan berprilaku dan pendidikan moral, semua ini terjadi dikarenakan didikan didalam RUMAH MASING MASING DAN PERAN ORANG TUA YANG CENDERUNG SEKULER KEPADA ANAK membebaskan semua dan menuruti semua keinginan anak, Faktor lingkungan, kalau didalam rumah sudah di didik dengan ilmu yang matang dan kontiniu maka peran lingkungan tidak akan menjadi alasan mengapa remaja berprilaku meniru yang kurang pantas seperti ini.

Lingkungan sekolah., Guru sebagai pendidik merupakan lingkungan pelengkap bagi anak untuk mengembangkan ide dan bakat yang di peroleh dari rumah, sehingga anak tersebut bisa memilah dan memilih mana yang benar dan mana yang salah, akan tetapi jika dirumah tidak di didik dengan benar maka semua yang ada di luar rumah akan dimakan tanpa ada proses seleksi, inilah yang menyebabkan moral remaja hancur.

Kalau sudah begini sapa yang mau di salahkan ...... !!!! koreksi diri sendiri berbenah dan berubah dengan tulus adalah hal yang penulis rasakan akan membawa perubahan, pembinaan didalam rumah yang lebih bersahabat, komunikasi dan saling mengasihi dalam keluarga akan mendidik kita menjadi orang yang siap memilih mana yang benar dan mana yang salah .

Ada hal menarik yang perna penulis saksikan, Penulis bertanya pada teman Penulis sendiri, dan hal ini bukan pertama kali dan juga bukan orang yang sama melainkan orang yang berbeda," KENAPA SIH KAMU PACARAN DAN APA SIH TUJUAN KAMU PACARAN, ?? " sebuah pertanyaan singkat tapi padat, dengan mudah mereka menjawab "Pacaran itu untuk memilih dan mencari pasangan hidup, gunanya mengetahui karakter dan sifat calon pendamping kita, jadi kita bisa memilih dari sekarang agar tidak menyesal dan terjadi kesalahan dalam memilih".

Haruskah dengan dasar mencari dan memilih pasangan hidup melegalkan pacaran, yang dalam pacaran sendiri tak jarang berduaan orang yang belum muhrim, berpengang tangan, bahkan rela memberikan semuanya yang dimilki demi orang yang disayang, alangkah sedihnya semua ini, bukannya jelas semua itu melanggar norma adat, lebih lebih norma agama yang kita anut.

Semoga pemikiran yang dangkal tentang arti kebebasan remaja saat ini bisa dirubah dengan lebih mendidik anak ketika dan sebelum keluar dari rumah.

CInta memang indah tapi cinta jangan disalah artikan dengan memberikan segalanya tanpa ada batasan, smua sudah ada batasannya.

Bunga itu indah tetapi akan ada saatnya dia akan layu dan tampak tak indah lagi jika anugrah yang diberikan akan keindahan kita rusak dan tidak kita jaga dengan penuh amanah ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar