Sabtu, 30 Januari 2010

Beda Waktu dan Perasaan untuk sebuah impian


Setiap orang mempunyai impian, setiap impian pasti butuh pengorbanan, setiap pengorbanan pasti membutuhkan keyakinan dan ketulusan.

Ada saatnya kita memiliki impian dan cita cita, diwaktu malam atau di dalam ruangan yang nyaman begitu membara semangat kita untuk meraih impian kita, akan tetapi semangat kita akan mulai pudar jika kita keluar pada jam 12 atau jam 1 siang di bawah terik matahari, melihat debu yang beterbangan, melihat lalu lalang orang mencari nafkah yang kelihatan susah payah,

Pada senja hari yang mengigatkan kita beberapa waktu yang lalu ketika masi menuntut ilmu, mengigatkan kita akan kenangan yang begitu berat dimasa lalu, dan mengigat begitu berat beban hidup ini, walaupun bukan cuma kita yang merasakannya akan tetapi semua orang juga akan merasakannya.

Dan semangat itu akan kembali membakar kita jika kita kembali pada malam hari, ketika kita mendapat motivasi, melihat kesuksesan orang lain, melihat akan keyakinan kita bisa dan harus bisa..

Itulah manusia yang memiliki kekurangan, ada waktu semangat mengalami kenaikan dan adawaktu mengalami kemunduran,... semua itu wajar dan lajim akan naik dan turunnya keinginan dan kemauan kita..

Yang jelas jangan perna berhenti dari mimpi, jangan perna ada kata menyerah... dan jangan perna takut salah untuk mencoba ....

__________
hidup itu perjuangan

Rahasia Income 1 Milyar 1 Bulan


Berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, saya dipertemukan dengan hamba-Nya yang satu ini. Beliau adalah seorang leader yang selalu mengayomi, memberikan bimbingan, semangat, inspirasi, ide dan gagasan segar. Beliau seorang pemimpin yang mampu menggerakkan ratusan hingga ribuan anak buahnya. Beliau seorang guru yang memiliki lautan ilmu, yang selalu siap ditimba oleh anak-anaknya dan bagai tiada pernah habis.

Saat ini beliau memiliki berbagai macam bidang usaha, di antaranya sebagai supplier dan distribusi alat dan produk kesehatan, puluhan hektar tambak, puluhan hektar ladang, berpuluh rumah kos, ruko, stand penjualan di mall, apartemen dan lain-lain. Pernah saya mencoba menghitung, penghasilan beliau bisa mencapai Rp 1 Milyar per bulannya. Sebuah pencapaian luar biasa bagi saya dan kebanyakan orang lain.

Pertemuan antara saya dan beliau yang saya ceritakan di bawah ini terjadi beberapa tahun yang lalu, di saat penghasilan beliau masih berkisar Rp 200 juta per bulan. Bagi saya, angka ini pun sudah bukan main dahsyatnya. Sengaja saya tidak menyebutkan namanya, karena cerita ini saya publish belum mendapatkan ijin dari beliau. Kita ambil wisdomnya saja ya.

Suatu hari, terjadilah dialog antara saya dengan beliau di serambi sebuah hotel di Bandung. Saya ingat, beliau berpesan bahwa beliau senang ditanya. Kalau ditanya, maka akan dijelaskan panjang lebar. Tapi kalau kita diam, maka beliau pun akan “tidur”. Jadilah saya berpikir untuk selalu mengajaknya ngobrol. Bertanya apa saja yang bisa saya tanyakan.

Sampai akhirnya saya bertanya secara asal, “Pak, Anda saat ini kan bisa dibilang sukses. Paling tidak, lebih sukses daripada orang lain. Lalu menurut Anda, apa yang menjadi rahasia kesuksesan Anda?”
Tak dinyana beliau menjawab pertanyaan ini dengan serius.
“Ada empat hal yang harus Anda perhatikan,” begitu beliau memulai penjelasannya.

RAHASIA PERTAMA
“Pertama. Jangan lupakan orang tuamu, khususnya ibumu. Karena ibu adalah orang yang melahirkan kita ke muka bumi ini. Mulai dari mengandung 9 bulan lebih, itu sangat berat. Ibu melahirkan kita dengan susah payah, sakit sekali, nyawa taruhannya. Surga di bawah telapak kaki ibu. Ibu bagaikan pengeran katon (Tuhan yang kelihatan).

Banyak orang sekarang yang salah. Para guru dan kyai dicium tangannya, sementara kepada ibunya tidak pernah. Para guru dan kyai dipuja dan dielukan, diberi sumbangan materi jutaan rupiah, dibuatkan rumah; namun ibunya sendiri di rumah dibiarkan atau diberi materi tapi sedikit sekali. Banyak orang yang memberangkatkan haji guru atau kyainya, padahal ibunya sendiri belum dihajikan. Itu terbalik.

Pesan Nabi : Ibumu, ibumu, ibumu… baru kemudian ayahmu dan gurumu.
Ridho Allah tergantung pada ridho kedua orang tua. Kumpulkan seribu ulama untuk berdoa. Maka doa ibumu jauh lebih mustajabah.” Beliau mengambil napas sejenak.

RAHASIA KEDUA
“Kemudian yang kedua,” beliau melanjutkan. “Banyaklah memberi. Banyaklah bersedekah. Allah berjanji membalas setiap uang yang kita keluarkan itu dengan berlipat ganda. Sedekah mampu mengalahkan angin. Sedekah bisa mengalahkan besi. Sedekah membersihkan harta dan hati kita. Sedekah melepaskan kita dari marabahaya. Allah mungkin membalas sedekah kita dengan rejeki yang banyak, kesehatan, terhindarkan kita dari bahaya, keluarga yang baik, ilmu, kesempatan, dan lain-lain.

Jangan sepelekan bila ada pengemis datang meminta-minta kepadamu. Karena saat itulah sebenarnya Anda dibukakan pintu rejeki. Beri pengemis itu dengan pemberian yang baik dan sikap yang baik. Kalau punya uang kertas, lebih baik memberinya dengan uang kertas, bukan uang logam. Pilihkan lembar uang kertas yang masih bagus, bukan yang sudah lecek. Pegang dengan dua tangan, lalu ulurkan dengan sikap hormat kalau perlu sambil menunduk (menghormat). Pengemis yang Anda beri dengan cara seperti itu, akan terketuk hatinya, ‘Belum pernah ada orang yang memberi dan menghargaiku seperti ini.’ Maka terucap atau tidak, dia akan mendoakan Anda dengan kelimpahan rejeki, kesehatan dan kebahagiaan.

Banyak orang yang keliru dengan menolak pengemis yang mendatanginya, bahkan ada pula yang menghardiknya. Perbuatan itu sama saja dengan menutup pintu rejekinya sendiri.

Dalam kesempatan lain, ketika saya berjalan-jalan dengan beliau, beliau jelas mempraktekkan apa yang diucapkannya itu. Memberi pengemis dengan selembar uang ribuan yang masih bagus dan memberikannya dengan dua tangan sambil sedikit membungkuk hormat. Saya lihat pengemis itu memang berbinar dan betapa berterima kasihnya.

RAHASIA KETIGA
“Allah berjanji memberikan rejeki kepada kita dari jalan yang tidak disangka-sangka,” begitu beliau mengawali penjelasannya untuk rahasia ketiganya. “Tapi sedikit orang yang tahu, bagaimana caranya supaya itu cepat terjadi? Kebanyakan orang hanya menunggu. Padahal itu ada jalannya.”

“Benar di Al Quran ada satu ayat yang kira-kira artinya : Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya diadakan-Nya jalan keluar baginya dan memberinya rejeki dari jalan/pintu yang tidak diduga-duga”, saya menimpali (QS Ath Thalaq 2-3).

“Nah, ingin tahu caranya bagaimana agar kita mendapatkan rejeki yang tidak diduga-duga?,” tanya beliau.

“Ya, bagaimana caranya?” jawab saya. Saya pikir cukup dengan bertaqwa, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, maka Allah akan mengirim rejeki itu datang untuk kita.

“Banyaklah menolong orang. Kalau ada orang yang butuh pertolongan, kalau ketemu orang yang kesulitan, langsung Anda bantu!” jawaban beliau ini membuat saya berpikir keras. “Saat seperti itulah, Anda menjadi rejeki yang tidak disangka-sangka bagi orang itu. Maka tentu balasannya adalah Allah akan memberikan kepadamu rejeki yang tidak disangka-sangka pula.”

“Walau pun itu orang kaya?” tanya saya.

“Ya, walau itu orang kaya, suatu saat dia pun butuh bantuan. Mungkin dompetnya hilang, mungkin ban mobilnya bocor, atau apa saja. Maka jika Anda temui itu dan Anda bisa menolongnya, segera bantulah.”

“Walau itu orang yang berpura-pura? Sekarang kan banyak orang jalan kaki, datang ke rumah kita, pura-pura minta sumbangan rumah ibadah, atau pura-pura belum makan, tapi ternyata cuma bohongan. Sumbangan yang katanya untuk rumah ibadah, sebenarnya dia makan sendiri,” saya bertanya lagi.

“Ya walau orang itu cuma berpura-pura seperti itu,” jawab beliau. “Kalau Anda tanya, sebenarnya dia pun tidak suka melakukan kebohongan itu. Dia itu sudah frustasi karena tidak bisa bekerja atau tidak punya pekerjaan yang benar. Dia itu butuh makan, namun sudah buntu pikirannya. Akhirnya itulah yang bisa dia lakukan. Soal itu nanti, serahkan pada Allah. Allah yang menghakimi perbuatannya, dan Allah yang membalas niat dan pemberian Anda.”

RAHASIA KEEMPAT
Wah, makin menarik, nih. Saya manggut-manggut. Sebenarnya saya tidak menyangka kalau pertanyaan asal-asalan saya tadi berbuah jawaban yang begitu serius dan panjang. Sekarang tinggal satu rahasia lagi, dari empat rahasia seperti yang dikatakan beliau sebelumnya.

“Yang keempat nih, Mas,” beliau memulai. “Jangan mempermainkan wanita”.

Hm… ini membuat saya berpikir keras. Apa maksudnya. Apakah kita membuat janji dengan teman wanita, lalu tidak kita tepati? Atau jangan biarkan wanita menunggu? Seperti di film-film saja.

“Maksudnya begini. Anda kan punya istri, atau suami. Itu adalah pasangan hidup Anda, baik di saat susah maupun senang. Ketika Anda pergi meninggalkan rumah untuk mencari nafkah, dia di rumah menunggu dan berdoa untuk keselamatan dan kesuksesan Anda. Dia ikut besama Anda di kala Anda susah, penghasilan yang pas-pasan, makan dan pakaian seadanya, dia mendampingi Anda dan mendukung segala usaha Anda untuk berhasil.”

“Lalu?” saya tak sabar untuk tahu kelanjutan maksudnya.

“Banyak orang yang kemudian ketika sukses, uangnya banyak, punya jabatan, lalu menikah lagi. Atau mulai bermain wanita (atau bermain pria, bagi yang perempuan). Baik menikah lagi secara terang-terangan, apalagi diam-diam, itu menyakiti hati pasangan hidup Anda. Ingat, pasangan hidup yang dulu mendampingi Anda di kala susah, mendukung dan berdoa untuk kesuksesan Anda. Namun ketika Anda mendapatkan sukses itu, Anda meninggalkannya. Atau Anda menduakannya.”

Oh… pelajaran monogami nih, pikir saya dalam hati.

“Banyak orang yang lupa hal itu. Begitu sudah jadi orang besar, uangnya banyak, lalu cari istri lagi. Menikah lagi. Rumah tangganya jadi kacau. Ketika merasa ditinggalkan, pasangan hidupnya menjadi tidak rela. Akhirnya uangnya habis untuk biaya sana-sini. Banyak orang yang jatuh karena hal seperti ini. Dia lupa bahwa pasangan hidupnya itu sebenarnya ikut punya andil dalam kesuksesan dirinya,” beliau melanjutkan.

Hal ini saya buktikan sendiri, setiap saya datang ke rumahnya yang di Waru Sidoarjo, saya menjumpai beliau punya 1 istri, 2 anak laki-laki dan 1 anak perempuan.

Perbincangan ini ditutup ketika kemudian ada tamu yang datang….


Sumber: Probo Jatmiko Juragan Biofir

Cerita Tentang Seorang Ayah, Bapak, ...


Sumber: sudah unknown, tapi sooo popular beredar via email n milis.
Bagi yang tau sumbernya kasih tau saya ya for saying thank you. Cerita tentang papa ini membuat saya berkaca, mengingatkan pada sosok Ayah di lain kota, yang begitu tegar n idealis.

____________________________________________________________________

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja di perantauan, yang ikut suaminya merantau diluar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orangtuanya akan sering sekali merasa kangen sekali dengan Mama-nya…
Lalu bagaimana dengan Papa ???
Mungkin karena Mama lebih sering menelpon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari…
Tapi tahukah kamu jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk meneleponmu ?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng…
Tapi tahukah kamu bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian ini ?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil….
Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa menganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu…
Kemudian Mama bilang : “Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya”
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka.
Tapi sadarkah kamu ?
Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis, merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : “Boleh kita beli nanti…tapi tidak sekarang.”
Tahukah kamu Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi ?

Saat kamu sakit pilek…Papa terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : “Sudah dibilang…kamu jangan minum air dingin !!!!”
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasehatimu dengan lembut.
Ketahuilah saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu…

Ketika kamu sudah beranjak remaja…
Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat ijin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh !!!”
Tahukah kamu bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu ?
Karena bagi Papa kamu adalah sesuatu yang sangat-sangat luar biasa berharga.
Setelah itu kamu marah pada Papa dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah….Mama.
Tahukah kamu pada saat itu Papa memejamkan matanya dan menaruh gejolak dalam batinnya…bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu…tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu…

Ketika seorang cowok mulai sering menelponmu atau bahkan datang kerumah untuk menemuimu…Papa akan memasang wajah paling cool sedunia ^___^
Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua diruang tamu..
Sadarkah kamu kalau hati Papa merasa cemburu ?

Saat kamu mulai lebih dipercaya dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir…
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut-larut ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam, hati Papa mengeras dan Papa memarahimu
Sadarkah kamu bahwa ini karena hal yang sangat ditakuti Papa akan segera datang ?
“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa”

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang dokter atau insinyur..
Ketahuilah bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata-mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa.

Ketika kamu menjadi gadis dewasa…
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain..Papa harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu ?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini-itu dan menyuruhmu untuk berhati-hati.
Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit ait mata di sudut matanya dan menepuk pundakmu, berkata : “Jaga dirimu baik-baik ya sayang…”
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi menjadi dewasa.

Di saat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…
Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : “Tidak…Tidak bisa !!!”
Padahal dalam batin Papa, ia sangat ingin mengatakan : “ Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu…”
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum ?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu…
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa dan telah menjadi seseorang”

Sampai saat seorang teman lelakimu datang kerumah dan meminta ijin pada Papa untuk mengambilmu darinya…
Papa akan sangat berhati-hati memberikan ijin…
Karena Papa tahu…bahwa lelaki itu yang akan menggantikan posisinya.

Dan akhirnya…….

Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seorang lelaki yang dianggapnya pantas menggantikannya, Papa-pun tersenyum bahagia…
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi ke belakang panggung sebentar dan menangis ?
Papa menangis karena Papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa….
Dalam lirih Doanya kepada TUHAN, Papa berkata :
“Ya Allah…tugasku telah selesai dengan baik…putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik… Bahagiakanlah ia bersama suaminya”

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih…
Dan badan serta lengan yang tak kuat lagi untuk menjagamu dari bahaya…
Papa telah menyelesaikan tugasnya…

Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita…
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu
Dan dia adalah orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal apapun.

Tersenyum dan bersyukurlah ketika kamu bisa merasakan kasih sayang seorang ayah hingga tugasnya selesai
Jika kamu mengalaminya, kamu adalah salah satu orang yang beruntung.
Doakan orangtuamu sekarang :

Ya Allah ya Tuhanku…
Ampunilah dosa kedua orangtuaku
Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku sejak kecil
Amin…

Hormatilah kedua orangtuamu
Segeralah berbakti kepada mereka jika mereka masih hidup
Karena tanpa mereka kita tidak ada di dunia ini

Belajar dari Sejarah Peradaban ..



Kebangkitan suatu bangsa atau individu bisa melalui berbagai sumber, diatara sumber itu adalah sejarah yang telah lalu ....


Mengenangkan kedahsyatan invasi bangsa Mongolia yang dimulai pada tahun 1219 ketika Temujin atau yang lebih dikenal dengan nama Jengis Khan (dari bahasa Mongol yang berarti Kaisar Semesta) menyerang kerajaan Khwarezm Shah Muhammad (yang wilayahnya kini meliputi kawasan Asia Tengah dan Persia). Gerak invasi pasukan Mongol atau yang lebih dikenal dengan sebutan pasukan Tartar dilakukan secara simultan. Disaat sebagian pasukan Tartar menyerang Khawarezm sebagian pasukan Tartar lainnya menerjang wilayah Rusia, sementara Jengis Khan sendiri menyerang wilayah Afghanistan dan India bagian Utara. Enam tahun kemudian, Jengis Khan kembali ke Mongol dengan daerah taklukkan yang luas sekaligus menjadikan Mongol sebagai sebuah kekaisaran yang besar dan kuat dengan kekuatan militer yang tampak tak terkalahkan. Pada tahun 1227 Jengis Khan meninggal dunia di Mongolia.

Sesaat sebelum Jengis Khan menghembuskan nafas terakhir, dia minta agar putera ketiganya, Ogadai, ditetapkan jadi penggantinya. Ini merupakan pilihan bijaksana karena Ogadai menjadi seorang jendral brilian atas hasil usahanya sendiri. Di bawah kepemimpinannya, pasukan Mongol meneruskan penyerbuannya di Cina, sepenuhnya menguasai Rusia, dan menyerbu maju menuju Eropa. Di tahun 1241 gabungan tentara Polandia, Jerman, Hongaria sepenuhnya dipukul oleh orang-orang Mongol yang maju pesat menuju Budapest. Tetapi, tahun itu Ogadai meninggal dunia dan pasukan Mongol mundur dari Eropa dan tak pernah kembali lagi.
Tahun 1279 orang-orang Mongol sudah menguasai sebuah empirium yang wilayahnya berkali-kali lipat dariwilayah Mongolia sekarang. Penguasaan daerahnya meliputi Cina, Rusia, Asia Tengah, juga Persia dan Asia Tenggara. Tentaranya melakukan gerakan maju yang penuh keberhasilan menambah daerah yang membentang mulai dari Polandia hingga belahan utara India, dan kekuasaan Kublai Khan diakhiri di Korea, Tibet, dan beberapa bagian Asia Tenggara.

Puncak dari unjuk kekuatan militer bangsa Mongol terjadi pada tahun 1258 masehi. Pada saat itu pasukan Tartar dibawah pimpinan Hulako Khan (cucu dari Jengis Khan) berhasil menundukkan kesultanan yang paling masyur didunia pada saat itu, yaitu kesultanan Abasiyah yang pada saat itu dipimpin oleh Sultan Al Muhtasim. Banyak sumber sejarah menerangkan bahwa pasukan Tartar melakukan kekejaman yang luar biasa di Baghdad usai menaklukan pasukan dinasti Abasiyah. Pasukan Tartar yang memang memiliki keunggulan hanya pada kemampuan tempur membantai habis penduduk Baghdad dan membiarkan mayat-mayat bergeletakan dijalanan hingga kota Baghdad menjadi kota mati yang menebarkan penyakit. Bahkan, sedikit sumber sejarah menyebutkan bahwa pasukan Tartar juga membuat piramida yang tersusun dari kepala-kepala manusia di Baghdad. Kekejaman ini bukanlah sebuah akhir, pasukan Tartar juga melakukan pengrusakan yang sangat merugikan peradaban manusia di masa itu bahkan sampai masa kini. Pasukan Tartar membakar seluruh koleksi naskah ilme pengetahuan yang tersimpan digedung perpustakaan Baghdad yang merupakan perpustakaan terbesar pada masa itu di sungai Eufrat dan Tigris sehingga menyebabkan warna air sungai itu menjadi hitam karna abu kertas yang laur biasa banyaknya.


Kekejaman dan kedahsyatan pasukan Tartar sangat melegenda. Salah satunya terepresentasikan dalam sebuah kisah yang menyebutkan bahwa pernah ada seorang tentara Tartar yang menantang duel pada penduduk sebuah kota di kawasan Asia Tengah. Saking ngerinya mereka pada reputasi tentara Tartar tak seorangpun berani melayani tantangan itu sehingga satu persatu tentara tartar itu menghabisi mereka. Konon kabarnya jumlah mereka yang dibantai seorang tentara tartar itu mencapai 100 orang. Sungguh luar biasa kekuatan militer bangsa Mongol pada masa itu. Penaklukan mereka ini hanya mungkin disaingi oleh penaklukan dinasti Umayyah ( yang termasyur karena memiliki 4 panglima perang tak terkalahkan pada satu kurun waktu) dan Iskandar Agung ( yang mampu menaklukkan imperium Persia, Afrika Utara, Asia Tengah dan sebagian Asia Minor).

Catatan dahsyat yang ditorehkan pasukan Tartar ini hanya ternoda dengan 3 kali kegagalan penyerbuan mereka. Kegagalan pertama terjadi pada tahun 1260. Takluknya Baghdad merupakan sebuah sinyal bahaya bagi bangsa Mesir yang kala itu berada dibawah pemerintahan dinasti Mameluk. Mesir sepenuhnya sadar, sebagai poros kekuatan Islam kedua setelah Baghdad, maka Mesir adalah target operasi militer Pasukan Tartar berikutnya. Dinasti Mameluk segera mengkonsolidasikan kekuatan militernya. Kekuatan militer yang terhimpun dari kalangan bangsa Mesir dan bangsa-bangsa Arab disekitarnya serta bangsa Kurdi ( yang termasyur dengan kelincahan dan ketangguhannya dalam berkuda dan memanah dalam perang Salib II) telah siap menghadapi pasukan Tartar. Pasukan ini memutuskan untuk menyongsong pasukan Tartar daripada harus menunggu dan berada pada posisi defensif. Maka pada tahun 1260 disebuah kawasan terbuka yang kini terletak didaerah Palestina terjadilah sebuah perang terbuka yang dahsyat antara bangsa Mongol menghadapi bangsa-bangsa Muslim dibawah komando Mesir. Kegigihan pasukan Muslim yang mempertaruhkan masa depan agama dan peradabannya ini mampu mengatasi kedahsyatan kekuatan pasukan tartar yang legendaris. Untuk pertama kalinya semenjak ekspansi yang dimulai Jengis Khan, pasukan Tartar harus menderita kekalahan dan terpaksa bergerak mundur. Beberapa tahun kemudian pasukan Tartar mencoba kembali untuk menaklukkan Mesir, namun sekali lagi mereka dipukul mundur oleh kekuatan yang sama. Dua kegagalan berikutnya terjadi ketika Mongol berada dibawah pemerintahan kaisar Kubilai Khan. Kegagalan kedua ekspansi pasukan Tartar terjadi ketika mereka hendak menaklukkan kepulauan Jepang. Tidak banyak catatan sejarah yang secara terperinci menerangkan kejadian ini. Dari sedikit catatan yang ada, kegagalan ini terjadi karna armada pasukan tartar yang hendak menyerbu Jepang luluh lantak oleh terjangan badai, mengenai waktu kejadiannya kemungkinan terjadi antara rentang waktu setelah kekalahan pasukan tartar atas Mesir hingga ekspansi mereka ke pulau Jawa pada tahun 1293 yang menjadi kegagalan invasi mereka yang ketiga.

Prahara Di Jawa Dwipa Menjelang Ancaman Pasukan Tartar


Pulau Jawa pada masa dunia tengah diguncang oleh gempuran pasukan Tartar sebagian besar dikuasai oleh kerajaan Singoshari. Kerajaan Singoshari adalah kerajaan yang didirikan oleh Ken Arok. Arok sendiri adalah pemuda dari desa Ganter yang berhasil mengalahkan Akuwu Tumapel Tunggul Ametung dan mentasbihkan diri menjadi akuwu Tumapel berikutnya. Arok kemudian berkonsolidasi dengan kaum Brahmana untuk menghadapi serbuan tentara Kediri ke Tumapel dengan tujuan menumpas pemberontakan Arok. Pasukan Kediri tumpas di Tumapel dan Arok semakin kuat. Akhirnya, pada tahun 1222 Arok bersama pasukannya menyerang Kotaraja Kediri dan manaklukkan raja Kediri saat itu yakni Kertajaya. Arok kemudian diangkat menjadi raja dan mendirikan kerajaan Singoshari diatas puing-puing kerajaan Kediri.

Dalam beberapa dasawarsa kemudian, Singoshari berhasil membangun sebuah kestabilan politik dan militer yang menempatkan posisi Singoshari sebagai kerajaan yang cukup disegani di Nusantara. Puncak kejayaan Singoshari terjadi pada masa pemerintahan raja Kertanegara. Wujud kekuatan Singoshari pada kala itu adalah pengiriman sebuah ekspedisi mileter yang dinamakan Ekspedisi Pamalayu pada tahun 1275 ke pulau Andalas dengan tujuan menaklukkan Sriwijaya yang memasuki senja kekuasaannya.

Sementara itu, didaratan China, cucu Jengis Khan yang bernama Kubilai Khan berhasil membangun sebuah kekuasaan yang ditopang dengan kekuatan militer yang besar dan tangguh setelah menaklukkan kerajaan China yang diperintah oleh dinasti Tang. Kubilai Khan yang menamakan pemerintahannya dengan nama Sung berkeinginan untuk memperluas pengaruh bangsa Mongol setelah menjajah Cina dengan menundukkan kerajaan-kerajaan lain di wilayah Asia Tenggara dan Asia Timur lewat menggunakan kekuatan militer dan politik. Caranya dengan meminta para penguasa lokal untuk mengakui kaisar Mongol sebagai penguasa tunggal dan mengharuskan raja-raja lokal tersebut untuk mengirim upeti (tribute) kepada kaisar Cina. Salah satunya adalah ke Jawa yang kala itu diperintah oleh Raja Kartanagara dari kerajaan Singhasari.

Demi tujuan tersebut diatas, pada tahun 1289 Kubilai Khan mengirimkan utusannya ke Singoshari. Pengiriman utusan ini telah dilakukan sebanyak tiga kali oleh Kubilai Khan, namun utusan yang terakhir inilah yang mengalami insidenyang pada akhirnya memicu sebuah konfrontasi terbuka. Utusan itu bernama Meng Chi, datang membawa pesan dari Kubilai Khan supaya Singoshari tunduk dibawah kekuasaannya. Kertanegara merasa tersinggung, lalu mencederai wajah Meng Chi dan meingirimnya pulang ke Cina dengan pesan tegas bahwa ia tidak akan tunduk di bawah kekuasaan raja Mongol. Perlakuan Kartanegara terhadap Meng Chi dianggap sebagai penghinaan kepada Kubilai Khan. Sebagai seorang kaisar yang sangat berkuasa di daratan Asia saat itu, ia merasa terhina dan berniat untuk menghancurkan Jawa yang menurutnya telah mempermalukan bangsa Mongol.

Singoshari pada saat itu sebenarnya tengah dalam keadaan yang kurang menguntungkan karena pasukannya dalam jumlah besar belum kembali dari Ekspedisi Pamalayu. Kesempatan ini pun dimanfatkan oleh Jayakatwang, seorang raja bawahan dari Gelang-Gelang. Dengan bantuan Adipati Lumajang (Madura) bernama Aria Wiraraja, ia bermaksud menggulingkan Kertanegara. Maka, diserbunyalah istana Singasari. Dalam peristiwa tersebut, Kertanegara terbunuh. Setelah tragedi itu, Jayakatwang mengangkat dirinva menjadi raja, dan mengalihkan pusat kerajaan ke Daha (Kediri). Jayakatwang sendiri disinylair masih keturunan dari dinasti Kediri yang ditundukkan oleh pendiri Singoshari yakni Ken Arok.

Kehancuran Singoshari ini menempatkan pulau Jawa pada posisi yang sangat rawan dengan pertumpahan darah. Ada kemungkinan tiga perang lanjutan yang akan segera terjadi di pulau Jawa. Kemungkinan perang pertama adalah serangan dari Kubilai Khan yang menuntut balas atas penghinaan Kertanegara atas dirinya. Kemungkinan perang kedua adalah serangan kepada Jayakatwang dari pasukan Kertanegara yang kembali dari Ekspedisi Pamalayu. Dan, kemungkinan terakhir adalah serangan dari Raden Wijaya yang menuntut balas kepada Jayakatwang atas pembunuhan mertuanya, yakni Kertanegara.



Raden Wijaya dan Majapahit

Raden Wijaya adalah salah seorang menantu Kertanegara. Saat terjadi pemberontakan, ia berusaha mati-matian mempertahankan Singasari. Tetapi sayang usahanya tidak berhasil. Akhirnya, bersama ketiga rekannya Ranggalawe. Sora, dan Nambi, ia melarikan diri ke Madura. Mereka bermaksud memohon perlindungan dari Adipati Lumajang, yakni Aria Wiraraja. Adipati ini, yang tadinya menyokong Jayakatwang menggulingkan Kertanegara, ternyata adalah ayah dan Nambi. Kini sang adipati sudah berubah haluan.

Aria Wiraraja lantas menasehati Raden Wijaya agar berpura-pura tunduk kepada Jayakatwang, sambil meminta sedikit daerah untuk tempat berdiam. Nasehat tersebut diiyakan.

Jayakatwang yang tidak berprasangka apa-apa mengabulkan permintaan Raden Wijaya. Sang raden diijinkan membuka Hutan Tarik. Dengan bantuan sisa-sisa tentaranya dan pasukan Madura, dibersihkannyalah hutan itu sehingga layak ditempati. Sewaktu sedang bekerja, salah seorang tentaranya merasa haus. Lalu dimakanyalah buah maja. Ternyata rasanya pahit. Sejak saat itulah tempat tersebut dinamai Majapahit.
Di Majapahit inilah Raden Wijaya mulai mengkonsolidasikan kekuatan untuk balik menyerang Jayakatwang. Menyadari bahwa jumlah pasukannya tidak memungkinkan untuk mengalahkan Jayakatwang, Raden Wijaya memfokuskan diri untuk memperkuat pasukannya sambil menunggu kemungkinan datangnya serangan dari pasukan Tartar atau pasukan Kertanegara yang kembali dari Ekspedisi Pamalayu untuk mengambil keuntungan darinya. Pasukan Raden Wijaya sendiri terdiri dari sisa-sia pengikutnya dan pengikut barunya dari kawasan Majapahit dan bantuan dari Aria Wiraraja.



Invasi Mongol ke Jawa

Tindakan dari Kertanegara membuat Kubilai Khan sangat marah. Sebagai keturunan Jengis Khan yang menyandang reputasi penakluk yang menakutkan, tindakan kerajaan kecil seperti Singoshari adalah sebuah penghinaan besar. Hanya satu jawaban bagi Kertanegara, tumpas habis. Kertanegara harus tahu dengan siapa dia berhadapan. Kertanegara harus menyadari bahwa kekuatan Mongol adalah kekuatan yang paling digdaya dimuka bumi pada saat itu. Maka Kubilai Khan menyiapkan sebuah armada besar yang akan melaksanakan invasi ke pulau Jawa. Invasi ini bertujuan dua hal sekaligus, yakni menghukum Kertanegara dan menguasai pulau Jawa.
Peristiwa penyerbuan ke Jawa ini dituliskan dalam beberapa sumber di Cina dan merupakan sejarah yang sangat menarik tentang kehancuran kerajaan Singhasari dan munculnya kerajaan Majapahit, seperti yang dapat kita baca dalam buku nomor 162 dari masa pemerintahan Dinasti Yuan yang terjemahannya dapat dibaca dalam buku W.P. Groeneveldt berjudul Historical Notes on Indonesia and Malaya Compiled from Chinese Sources.

Disebutkan bahwa utusan yang dikirim ke Jawa terdiri dari tiga orang pejabat tinggi kerajaan, yaitu Shih Pi, Ike Mese, dan Kau Hsing. Hanya Kau Hsing yang berdarah Cina, sedangkan dua lainnya adalah orang Mongol. Mereka diberangkatkan dari Fukien membawa 20.000 pasukan dan seribu kapal. Kublai Khan membekali pasukan ini untuk pelayaran selama satu tahun serta biaya sebesar 40.000 batangan perak. Shih Pi dan Ike Mese mengumpulkan pasukan dari tiga provinsi: Fukien, Kiangsi, dan Hukuang. Sedangkan Kau Hsing bertanggung jawab untuk menyiapkan perbekalan dan kapal. Pasukan besar ini berangkat dari pelabuhan Chuan-chou dan tiba di Pulau Belitung sekitar bulan Januari tahun 1293. Di sini mereka mempersiapkan penyerangan ke Jawa selama lebih kurang satu bulan.

Perjalanan menuju Pulau Belitung yang memakan waktu beberapa minggu melemahkan bala tentara Mongol karena harus melewati laut dengan ombak yang cukup besar. Banyak prajurit yang sakit karena tidak terbiasa melakukan pelayaran. Di Belitung mereka menebang pohon dan membuat perahu (boats) berukuran lebih kecil untuk masuk ke sungai-sungai di Jawa yang sempit sambil memperbaiki kapal-kapal mereka yang telah berlayar mengarungi laut cukup jauh.

Pada bulan kedua tahun itu Ike Mese bersama pejabat yang menangani wilayah Jawa dan 500 orang menggunakan 10 kapal berangkat menuju ke Jawa untuk membuka jalan bagi bala tentara Mongol yang dipimpin oleh Shih Pi. Ketika berada di Tuban mereka mendengar bahwa raja Kartanagara telah tewas dibunuh oleh Jayakatwang yang kemudian mengangkat dirinya sebagai raja Singhasari.

Oleh karena perintah Kublai Khan adalah menundukkan Jawa dan memaksa raja Singhasari, siapa pun orangnya, untuk mengakui kekuasaan bangsa Mongol, maka rencana menjatuhkan Jawa tetap dilaksanakan. Sebelum menyusul ke Tuban orang-orang Mongol kembali berhenti di Pulau Karimunjawa untuk bersiap-siap memasuki wilayah Singhasari. Setelah berkumpul kembali di Tuban dengan bala tentara Mongol.
Diputuskan bahwa Ike Mese akan membawa setengah dari pasukan kira-kira sebanyak 10.000 orang berjalan kaki menuju Singhasari, selebihnya tetap di kapal dan melakukan perjalanan menggunakan sungai sebagai jalan masuk ke tempat yang sama. Sebagai seorang pelaut yang berpengalaman, Ike Mese, yang sebenarnya adalah suku Uigur dari pedalaman Cina bukannya bangsa Mongol, mendahului untuk membina kerja sama dengan penguasa-penguasa lokal yang tidak setia kepada Jayakatwang.

Menurut cerita Pararaton, kedatangan bala tentara Mongol (disebut Tartar) adalah merupakan upaya Bupati Madura, Aria Wiraraja, yang mengundangnya ke Jawa untuk menjatuhkan Daha. Aria Wiraraja berjanji kepada raja Mongol bahwa ia akan mempersembahkan seorang puteri cantik sebagai tanda persahabatan apabila Daha dapat ditundukkan. Surat kepada raja Mongol disampaikan melalui jasa pedagang Cina yang kapalnya tengah merapat di Jawa.



Aliansi Raden Wijaya Dengan Pasukan Kubilai Khan Dan Hancurnya Jayakatwang

Armada kapal kerajaan Mongol selebihnya dipimpin langsung oleh Shih Pi memasuki Jawa dari arah sungai Sedayu dan Kali Mas. Setelah mendarat di Jawa, ia menugaskan Ike Mese dan Kau Hsing untuk memimpin pasukan darat. Beberapa panglima “pasukan 10.000-an” turut mendampingi mereka. Sebelumnya, tiga orang pejabat tinggi diberangkatkan menggunakan ‘kapal cepat’ menuju ke Majapahit setelah mendengar bahwa pasukan Raden Wijaya ingin bergabung tetapi tidak bisa meninggalkan pasukannya. Melihat keuntungan memperoleh bantuan dari dalam, pasukan Majapahit ini kemudian dijadikan bagian dari bala tentara kerajaan bangsa Mongol.

Untuk mempermudah gerakan bala tentara asing ini, Raden Wijaya memberi kebebasan untuk menggunakan pelabuhan-pelabuhan yang ada di bawah kekuasaannya dan bahkan memberikan panduan untuk mencapai Daha, ibukota Singhasari. Ia juga memberikan peta wilayah Singhsari kepada Shih Pi yang sangat bermanfaat dalam menyusun strategi perang menghancurkan Jayakatwang.

Selain Majapahit, beberapa kerajaan kecil (mungkin setingkat provinsi di masa sekarang) turut bergabung dengan orang-orang Mongol sehingga menambah besar kekuatan militer sudah sangat kuat ketika berangkat dari Cina. Persengkongkolan ini terwujud sebagai ungkapan rasa tidak suka mereka terhadap raja Jayakatwang yang telah membunuh Kartanegara melalui sebuah kudeta yang keji.

Pada bulan ketiga tahun 1293, setelah seluruh pasukan berkumpul di mulut sungai Kali Mas, penyerbuan ke kerajaan Singhasari mulai dilancarkan. Kekuatan kerajaan Singhasari di sungai tersebut dapat dilumpuhkan, lebih dari 100 kapal berdekorasi kepala raksasa dapat disita karena seluruh prajurit dan pejabat yang mempertahankannya melarikan diri untuk bergabung Peperangan besar baru terjadi pada hari ke-15, bila dihitung semenjak pasukan Mongol mendarat dan membangun kekuatan di muara Kali Mas, di mana bala tentara gabungan Mongol dengan Raden wijaya berhasil mengalahkan pasukan Singhasari. Kekalahan ini menyebabkan sisa pasukan kembali melarikan diri untuk berkumpul di Daha, ibukota Singhasari. Pasukan Ike Mese, Kau Hsing, dan Raden wijaya melakukan pengejaran dan berhasil memasuki Daha beberapa hari kemudian. Pada hari ke-19 terjadi peperangan yang sangat menentukan bagi kerajaan Singhasari.

Dilindungi oleh lebih dari 10.000 pasukan raja Jayakatwang berusaha memenangkan pertempuran mulai dari pagi hingga siang hari. Dalam peperangan ini dikatakan bahwa pasukan Mongol menggunakan meriam yang pada zaman itu masih tergolong langka di dunia.

Terjadi tiga kali pertempuran besar antara kedua kekuatan yang berseteru ini di keempat arah kota dan dimenangkan oleh pihak para penyerbu. Pasukan Singhasri terpecah dua, sebagian menuju sungai dan tenggelam di sana karena dihadang oleh orang-orang Mongol, sedang sebagian lagi sebanyak lebih kurang 5.000 dalam keadaan panik akhirnya terbunuh setelah bertempur dengan tentara gabungan Mongol-Majapahit. Salah seorang anak Jayakatwang yang melarikan diri ke perbukitan di sekitar ibukota dapat ditangkap dan ditawan oleh pasukan Kau Hsing berkekuatan seribu orang.

Jayakatwang menyadari kekalahannya, ia mundur dan bertahan di dalam kota yang dikelilingi benteng. Pada sore harinya ia memutuskan keluar dan menyerah karena tidak melihat kemungkinan untuk mampu bertahan.Kemenangan pasukan gabungan ini menyenangkan bangsa Mongol. Seluruh anggota keluarga raja dan pejabat tinggi Singhasari berikut anak-anak mereka ditahan oleh bangsa Mongol.


Serangan Balik Raden Wijaya

Sejarah mencatat bahwa sebulan kemudian setelah penaklukan itu, Raden Wijaya memberontak dan membunuh 200 orang prajurit Mongol yang mengawalnya ke Majapahit untuk menyiapkan persembahakn kepada raja Kublai Khan. Adalah Sora dan Ranggalawe, dua panglima perang Majapahit yang sempat membantu orang-orang Mongol menjatuhkan Jayakatwang, melakukan penumpasan itu.

Setelah itu, dengan membawa pasukan yang lebih besar, Raden Wijaya menyerang balik orang-orang Mongol dan memaksa mereka keluar dari Pulau Jawa. Shih Pi dan Kau Hsing yang terpisah dari pasukannya itu harus melarikan diri sampai sejauh 300 li (± 130 kilometer), sebelum akhirnya dapat bergabung kembali dengan sisa pasukan yang menunggunya di pesisir utara. Dari sini ia berlayar selama 68 hari kembali ke Cina dan mendarat di Chuan-chou. Kekekalahan bala tentara Mongol oleh orang-orang Jawa hingga kini tetap dikenang dalam sejarah Mongol. Sebelumnya mereka nyaris tidak pernah kalah di dalam peperangan melawan bangsa mana pun di dunia.
Menjelang akhir bulan Maret, yaitu di hari ke-24, seluruh pasukan Mongol kembali ke negara asalnya dengan membawa tawanan para bangsawan Singhasari ke Cina beserta ribuan hadiah bagi kaisar. Sebelum berangkat mereka menghukum mati Jayakatwang dan anaknya sebagai ungkapan rasa kesal atas ‘pemberontakan’ Raden Wijaya. Kitab Pararaton memberikan keterangan yang kontradiktif, disebutkan bahwa Jayakatwang bukan mati dibunuh orang-orang Mongol melainkan oleh Raden Wijaya sendiri, tidak lama setelah ibukota kerajaan Singhasari berhasil dihancurkan.

Ternyata kegagalan Shih Pi menundukkan Jawa harus dibayar mahal olehnya. Ia menerima 17 kali cambukan atas perintah Kublai Khan, seluruh harta bendanya dirampas oleh kerajaan sebagai kompensasi atas peristiwa yang meredupkan kebesaran nama bangsa Mongol tersebut. Ia dipersalahkan atas tewasnya 3.000 lebih prajurit dalam ekspedisi menghukum Jawa tersebut.

Selain itu, peristiwa ini mencoreng wajah Kublai Khan karena untuk kedua kalinya dipermalukan orang-orang Jawa setelah raja Kartanegara melukai wajah Meng Chi. Namun sebagai raja yang tahu menghargai kesatriaan, tiga tahun kemudian nama baik Shih Pi direhabilitasi dan harta bendanya dikembalikan. Ia diberi hadiah jabatan tinggi dalam hirarkhi kerajaan Dinasti Yuan yang dinikmatinya sampai meninggal dalam usia 86 tahun. (referensi dihimpun dari berbagai artikel di internet dan buku 100 Tokoh yang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah Dunia oleh Michael H. Hart)


Bumerang Keangkuhan

Kegagalan invasi Mongol ke Mesir dan ke Jawa dipengaruhi oleh dua faktor. Pertama kelihaian strategi musuh. Tidak dapat dipungkiri, manuver Mesir untuk menyongsong pasukan musuh adalah pilihan taktik yang jitu. Tanah Jazirah Arab yang kering dan selalu panas merupakan kendala bagi siapa saja yang hendak menyerang Arab. Tak terkecuali bagi bangsa Mongol yang memiliki pasukan yang tangguh. Minimal sebelum melakukan penyerangan, pasukan Tartar memerlukan waktu untuk aklimatisasi dan juga pengenalan medan agar mereka bisa memetakan dimana letak sumber air. Penguasaan atas sumber air merupakan faktor yang sangat penting dalam setiap peperangan yang terjadi di jazirah Arab. Contohnya adalah kekalahan pasukan Quraisy dalam perang Badar melawan Rasulullah Muhammad SAW yang salah satunya disebabkan oleh kegagalan mereka menguasai sumber air, kemudian kekalahan pasukan Guy De Lusignan, Raja Jerussalem, atas pasukan Sholahuddin Al Ayubi yang juga disebabkan salah satunya oleh kegagalan mereka menguasai sumber air. Manuver Mesir yang menyongsong pasukan Tartar meminimalisir segala kemungkinan pasukan Tartar untuk mengenal medan dan menyusun strategi. Sehingga pasukan Tartar berperang secara sporadis. Selain itu, menuver ini juga merupakan shock theraphy yang manjur. Sebelum berhadapan dengan Mesir, pasukan Tartar selalu berada dalam posisi ofensif. Ketika dihadapkan pada posisi defensif, pasukan Tartar berperang kondisi mental yang tertekan sehingga semangat berperang mereka secara perlahan menurun. Kondisi yang tidak jauh berbeda juga terjadi di Jawa. perbedaan iklim dan medan laga di tanah Jawa juga menjadi faktor yang mempengaruhi kekalahan tentara Kubilai Khan atas pasukan Raden Wijaya. Iklim tropis tanah Jawa ditambah medan pertempuran di sungai dan hutan tropis membuat tentara Kubilai Khan tidak berada dalam posisi yang menguntungkan. Apalagi serangan balik yang tidak terduga dilakukan oleh pasukan Raden Wijaya yang sebelumnya justru menjadi sekutu yang sangat mereka andalkan dalam penguasaan medan. Serangan Raden Wijaya ini membuat pasukan Mongol berperang secara sporadis dan kebingungan karena tiadanya kemampuan mereka untuk menguasai medan, sehingga jumlah pasukan yang besar tidak mampu mereka jadikan faktor determinan yang membawa mereka pada kemenangan perang.
Faktor kedua yang menyebabkan kegagalan Pasukan Tartar adalah keangkuhan mereka sendiri. Reputasi mereka yang cemerlang di medan pertempuran membuat mereka memandang remeh lawan dengan selalu merasa bahwa merekalah yang akan selalu berada dalam posisi ofensif. Keangkuhan ini membuat mereka tidak mampu membaca situasi yang memungkinkan perang tidak berjalan seperti skenario mereka. Terbukti ketika Mesir menyerang terlebih dahulu dan Raden Wijaya melakukan serangan balik, pasukan Tartar tidak siap untuk situasi ini sehingga mereka berperang dengan kocar kacir. Sebagai prajurit yang tangguh, justru pasukan Tartar melupakan satu ungkapan yang sangat penting dalam perang, yakni perang bukan hanya perkara membunuh lawan tetapi yang lebih penting adalah menaklukkan lawan dalam situasi yang kita ciptakan.

Jumat, 29 Januari 2010

Semua ada batasannya


Bunga itu indah, semua yang indah banyak dikaitkan dengan bunga, begitu juga sebagian besar remaja mengaitkan kata cinta dengan bunga, mengaitkan keindahan ketentraman bahkan sering orang berkata indahnya taman bunga ..

Zaman sekarang tidak trend kalau seseorang belum ada pacar, belum ada pasangan, tidak ada orang yang datang kasi bunga atau coklat ketika ulang tahun, tapi dibalik semua itu percaya atau tidak ada sebagian orang memang belum perna merasakan yang namanya pacaran, bukan mereka memiliki tampang yang dibawa rata rata malahan di atas rata rata, bukan mereka tidak laku bahkan mereka dikejar oleh semua orang yang suka kepada mereka tapi tetap saja dia tak mau memiliki pacar. Aneh tapi nyata ..!! tapi itulah kenyataan mereka lebih memilih takut kepada Allah sebagai pencipta ketimbang malu dari ejekan sesama manusia.

Sangat sering kita melihat remaja saling berpergian bergandengan tangan ditempat umum mengunakan pakaian yang tidak menutupi seluruh bagian tubuh, memakai pakaian yang terkesan sengaja memamerkan bentuk tubuh, alangkah sedihnya melihat remaja yang bukan muhrim berjalan layaknya suami istri, dimana etika kita sebagai umat islam, sebagai umat yang memiliki norma adat, sebagai manusia timur yang berbudaya sopan, hal ini yang tidak ada pada diri anak muda kita sekarang.

Bukannya ini semua kesalahan berprilaku dan pendidikan moral, semua ini terjadi dikarenakan didikan didalam RUMAH MASING MASING DAN PERAN ORANG TUA YANG CENDERUNG SEKULER KEPADA ANAK membebaskan semua dan menuruti semua keinginan anak, Faktor lingkungan, kalau didalam rumah sudah di didik dengan ilmu yang matang dan kontiniu maka peran lingkungan tidak akan menjadi alasan mengapa remaja berprilaku meniru yang kurang pantas seperti ini.

Lingkungan sekolah., Guru sebagai pendidik merupakan lingkungan pelengkap bagi anak untuk mengembangkan ide dan bakat yang di peroleh dari rumah, sehingga anak tersebut bisa memilah dan memilih mana yang benar dan mana yang salah, akan tetapi jika dirumah tidak di didik dengan benar maka semua yang ada di luar rumah akan dimakan tanpa ada proses seleksi, inilah yang menyebabkan moral remaja hancur.

Kalau sudah begini sapa yang mau di salahkan ...... !!!! koreksi diri sendiri berbenah dan berubah dengan tulus adalah hal yang penulis rasakan akan membawa perubahan, pembinaan didalam rumah yang lebih bersahabat, komunikasi dan saling mengasihi dalam keluarga akan mendidik kita menjadi orang yang siap memilih mana yang benar dan mana yang salah .

Ada hal menarik yang perna penulis saksikan, Penulis bertanya pada teman Penulis sendiri, dan hal ini bukan pertama kali dan juga bukan orang yang sama melainkan orang yang berbeda," KENAPA SIH KAMU PACARAN DAN APA SIH TUJUAN KAMU PACARAN, ?? " sebuah pertanyaan singkat tapi padat, dengan mudah mereka menjawab "Pacaran itu untuk memilih dan mencari pasangan hidup, gunanya mengetahui karakter dan sifat calon pendamping kita, jadi kita bisa memilih dari sekarang agar tidak menyesal dan terjadi kesalahan dalam memilih".

Haruskah dengan dasar mencari dan memilih pasangan hidup melegalkan pacaran, yang dalam pacaran sendiri tak jarang berduaan orang yang belum muhrim, berpengang tangan, bahkan rela memberikan semuanya yang dimilki demi orang yang disayang, alangkah sedihnya semua ini, bukannya jelas semua itu melanggar norma adat, lebih lebih norma agama yang kita anut.

Semoga pemikiran yang dangkal tentang arti kebebasan remaja saat ini bisa dirubah dengan lebih mendidik anak ketika dan sebelum keluar dari rumah.

CInta memang indah tapi cinta jangan disalah artikan dengan memberikan segalanya tanpa ada batasan, smua sudah ada batasannya.

Bunga itu indah tetapi akan ada saatnya dia akan layu dan tampak tak indah lagi jika anugrah yang diberikan akan keindahan kita rusak dan tidak kita jaga dengan penuh amanah ..

Rabu, 27 Januari 2010

Terima kasih Ku ...



"Hidup adalah perjuangan, hidup adalah lika liku yang harus di tempuh, hidup adalah gunung masalah yang harus di selesaikan",
kata kata ini sudah terlalu sering kita dengar sudah terlalu sering kita ucapkan, tapi adakah untaian diatas kita jadikan renungan untuk mengubah hidup menjadi lebih bermakna, menjadikan hidup lebih indah, menjadikan hidup lebih berarti.

Sering kita melihat kekurangan diri kita, sering kita melihat apa yang tak ada pada diri kita, kita lebih sering berkutat dengan kelemahan diri kita, kita sering terpuruk dalam kegagalan dikarenakan hanya memikirkan kekurangan, kita sering melihat kelebihan orang lain yang tidak kita miliki, hari hari penuh kecemasan akan diri sendiri, drop dan down,

Coba kita dan mari kita memulai memikirkan apa yang ada pada diri kita, apa kelebihan yang kita miliki, kita lihat ke arah yang lebih berimbang tentang orang lain, jangan kita berbelit pada kelemahan mari kita berinteraksi dengan kelebihan yang kita miliki, fokus, sabar, dan pantang menyerah, berambisi, disiplin, jangan terus bersedih sepanjang kita belum berhasil tapi lebih bersemangat ....

Selalu bersyukur, ingat ucapkan terima kasih karena Allah memberikan kita sesuatu yang orang lain tak memilikinya ... hidup memang perjuangan, berjuanglah untuk hidup ....