Selasa, 23 Februari 2010

Belajar Buat STempel COrelDraw

CorelDRAW , Nah Kali ini saya akan memberikan tips bagaimana membuat desain stempel
Langkah pertama buat objek berbentuk lingkaran dengan diameter 35 mm



Copy lingkaran tersebut, kemudian ubah langsung diameternya menjadi 23 mm



Nah, Sekarang buat guide untuk teksnya, copy lagi bentuk lingkaran yang kecil dan rubah diameternya menjadi 25 mm, beri warna merah, caranya klik kanan pada warna merah pada color palette


Kini kita hanya butuh 3/4 dari seluruh lingkaran merah, aktifkan lingkaran merah kemudian pada property bar pilih bentuk Arc


Gunakan Shape Tool untuk menarik sudut dari lingkaran seperti gambar disamping


Buat satu guide untuk tulisan dibawah, dengan mengcopy lingkaran merah, kemudian dengan shape tool tarik sudutnya seperti berikut:


Sekarang Ketik Teks: CV. WAHANA JAYA KOMPUTER, Font yang saya gunakan type: IMPACT: Size: 12
Aktifkan teks tersebut dan klik menu TEXT >> Fit Text To Path , Lalu klik lingkaran merah atas


Untuk teks bagian bawah sama prinsipnya dengan cara diatas, ketikkan teks "LANGKAT"




Hilangkan warna merah pada lingkaran guide, dengan cara aktifkan / klik gluide tersebut menggunakan shape tool kemudian, klik kanan icon paling atas pada color paletee


Beri tanda bintang diantara teks, atau pertebal beberapa point

Hasilnya:
Stempel logo
Stempel logo

Sumber : Ilmu Grafis

Senin, 08 Februari 2010

Belajar dan terus belajar bro !!!


Setting Modem ADSL SANEX SA 5100 yang baru (Yang ada logo Speedy)

August 24th, 2008
Setting Modem ADSL SANEX SA 5100 yang baru (Yang ada logo Speedy) :
1. Pertama-tama masuk ke alamat default IP modem tersebut yaitu 192.168.1.1, dengan menggunakan BROWSER.
Id default : admin
Password default : admin

2. Kemudian akan masuk ke halaman utama


3. Masuk ke Wizard saja biar gampang, klik wizard dan sekalilagi pilih wizard, akan tampil

VPI : 8, VCI : 81 terus tekan Next

4. Kemudian akan tampil

Pada WAN Connection Type pilih : PPP over Ethernet(PPPoE), Next

5. Terus … akan tampil lagi Pilih saja : Obtain an IP address automatically, Next

6. Kemudian muncul :
Ketik PPP Username : NO ID Speedy anda (Contoh : 111416100001@telkom.net)
Ketik Password : sesuai dengan password yang anda miliki (contoh : kjgakfglhjk)
Untuk PPP Connection Type Pilih saja sesuai kebutuhan anda, kalau anda langganan yang Unlimited pilih saja Continues, bila Time Base maupun Volume Base pilih Connect on Demand atau manual.

7. Terus tampil Tekan Next saja

8. Akan tampil WAN Setup – Summary : Klik Finish untuk menyelesaikannya.
Dan akan muncul
9. Tutup Browser dan Modem akan restart. Tunggu sekitar 2 menit. Modem sudah siap ONLINE.

Kamis, 04 Februari 2010

Masa Depan Peradaban Islam

Selama lima ratus tahun Islam menguasai dunia dengan kekuatannya, ilmu pengetahuan dan peradabannya yang tinggi (Jacques C. Reister).

Cukup beralasan jika kita menyatakan bahwa peradaban Eropa tidak dibangun oleh proses regenerasi mereka sendiri. Tanpa dukungan peradaban Islam yang menjadi ‘dinamo’-nya, Barat bukanlah apa-apa (Montgomery Watt).

Peradaban berhutang besar pada Islam (Presiden AS, Barack Obama).

Pengantar

Pernyataan dari dua cendekiawan Barat dan satu dari orang nomor satu Amerika Serikat ini sengaja saya kutip sekadar ingin menunjukkan, bahwa siapapun yang jujur melihat sejarah tak akan bisa mengelak untuk mengakui keagungan peradaban Islam pada masa lalu dan sumbangsihnya bagi dunia, termasuk dunia Barat, yang denyutnya masih terasa hingga hari ini. Meski banyak ditutup-tutupi, pengaruh peradaban Islam terhadap kemajuan Barat saat ini tetaplah nyata.

Tulisan berikut tidak bermaksud membangkitkan romantisme sejarah Islam masa lalu yang gemilang, yang memang merupakan sebuah realitas sejarah. Kalaupun secuil gambaran masa lalu peradaban Islam yang cemerlang sengaja ditampilkan di sini, itu tidak lain sebagai bentuk restrospeksi sekaligus instrospeksi, yang tentu amat diperlukan oleh kaum Muslim saat ini.

Dengan itu, kaum Muslim secara sadar dan jujur akan mampu melihat kembali kebesaran peradaban Islam masa lalu sekaligus potensinya untuk kembali hadir pada masa depan untuk yang kedua kalinya. Karena itu, selain merestrospeksi keagungan peradaban Islam masa lalu, tulisan ini juga lebih dimaksudkan sebagai upaya untuk memproyeksi sekaligus merekontruksi kembali masa depan perabadan Islam di tengah-tengah hegemoni perabadan Barat sekular saat ini, yang sesungguhnya mulai tampak kerapuhannya dan makin kelihatan tanda-tanda kemundurannya.

Peradaban Islam: Peradaban Emas

1. Tingginya Kemampuan Literasi.

Sebuah peradaban maju, termasuk peradaban Islam, tentu mencakup ruang-lingkup yang sangat luas. Kemajuan peradaban Islam masa lalu pun demikian. Jika buku dianggap sebagai salah satu warisan sebuah peradaban yang gilang-gemilang maka peradaban Islam menjadi peradaban garda depan yang ditopang oleh buku.

Di samping menjadi sumber inspirasi bagi kemajuan sebuah peradaban, buku juga menjadi ukuran sejauh mana sebuah peradaban dipandang maju. Para khalifah Islam pada masa lalu memahami benar hal ini. Pada abad ke-10, misalnya, di Andalusia saja terdapat 20 perpustakaan umum. Yang terkenal di antaranya adalah Perpustakaan Umum Cordova, yang saat itu memiliki tidak kurang dari 400 ribu judul buku. Ini termasuk jumlah yang luar biasa untuk ukuran zaman itu.

Padahal empat abad setelahnya, dalam catatan Chatolique Encyclopedia, Perpustakaan Gereja Canterbury saja, yang terbilang paling lengkap pada abad ke-14, hanya miliki 1800 (1,8 ribu) judul buku. Jumlah itu belum seberapa, apalagi jika dibandingkan dengan Perpustakaan Darul Hikmah di Kairo yang terkenal itu, yang mengoleksi tidak kurang 2 juta judul buku.

Perpustakaan Umum Tripoli di Syam—yang pernah dibakar oleh Pasukan Salib Eropa—bahkan mengoleksi lebih dari 3 juta judul buku, termasuk 50 ribu eksemplar al-Quran dan tafsirnya. Di Andalusia, pernah pula terdapat Perpustakaan al-Hakim yang menyimpan buku-bukunya di dalam 40 ruangan. Setiap ruangan berisi tidak kurang dari 18 ribu judul buku. Artinya, perpustakaan tersebut menyimpan sekitar 720 ribu judul buku.

Pada masa Kekhilafahan Islam yang cukup panjang, khususnya masa Kekhalifahan ‘Abbasiyyah, perpustakaan-perpustakaan semacam itu tersebar luas di berbagai wilayah Kekhilafahan, antara lain: Baghdad, Ram Hurmuz, Rayy (Raghes), Merv (daerah Khurasan), Bulkh, Bukhara (kota kelahiran Imam al-Bukhari), Ghazni, dsb. Lebih dari itu, hal yang lazim saat itu, di setiap masjid pasti terdapat perpustakaan yang terbuka untuk umum.

Menggambarkan hal ini, Bloom dan Blair menyatakan, “Rata-rata tingkat kemampuan literasi (kemampuan melek huruf membaca dan menulis Dunia Islam di abad pertengahan lebih tinggi daripada Byzantium dan Eropa. Karya tulis ditemukan di setiap tempat dalam peradaban ini.” (Jonathan Bloom & Sheila Blair, Islam - A Thousand Years of Faith and Power, Yale University Press, London, 2002, p-105).

2. Lahirnya Banyak Ilmuwan Besar dan Karya-karya Fenomenal Mereka.

Dari perpustakaan-perpustakaan itulah dimulainya penerjemahan buku-buku, yang dilanjutkan dengan pengkajian dan pengembangan atas isi buku-buku tersebut. Dari sini pula sesungguhnya dimulainya kelahiran para ilmuwan dan cendekiawan Muslim yang kemudian melahirkan karya-karya yang amat mengagumkan, yang mereka sumbangkan demi kemajuan peradaban Islam saat itu.

Bahkan tokoh-tokoh seperti Ibn Sina (terkenal di Barat sebagai Aveciena), Ibn Miskawaih, Asy-Syabusti dan beberapa nama lain mengawali karirnya—sebagai cendekiawan dan ilmuwan Muslim—dari ‘profesi’-nya sebagai penjaga dan pengawas perpustakaan. Ibn Sina, misalnya, adalah seorang pakar kedokteran. Ia meninggalkan sekitar 267 buku karyanya. Al-Qânûn fi al-Thibb adalah bukunya yang terkenal di bidang kedokteran.

Beberapa nama lain adalah Ibn Rusyd (terkenal di Barat sebagai Averous); seorang filosof, dokter sekaligus pakar fikih dari Andalusia. Al-Kulliyât, salah satu bukunya yang terpenting dalam bidang kedokteran, berisi kajian ilmiah pertama mengenai fungsi jaringan-jaringan dalam kelopak mata.

Ada juga az-Zahrawi, kelahiran Cordova. Ia adalah orang pertama yang mengenalkan teknik pembedahan organ tubuh manusia. Karyanya berupa eksiklopedia pembedahan dijadikan referensi dasar dunia kedokteran dalam bidang pembedahan selama ratusan tahun.

Sejumlah universitas Barat juga menjadikannya sebagai acuan. Lalu ada az-Zarkalli, masih dari Cordova. Ia adalah salah seorang ahli astronomi yang pertama kali mengenalkan astrolobe, yakni istrumen yang digunakan untuk mengukur jarak sebuah bintang dari horison bumi. Penemuan ini menjadi revolusioner karena dapat membantu navigasi laut yang kemudian mendorong berkembangnya dunia pelayaran secara pesat.

Kemudian ada al-Khawarizmi, ahli matematika sekaligus penemu angka nol dan penemu salah satu cabang ilmu matematika, Algoritma, yang diambil dari namanya. Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa al-Khwarizmi (770-840) lahir di Khwarizm (Kheva), kota di selatan sungai Oxus (sekarang Uzbekistan) tahun 770 masehi. Pengaruhnya dalam perkembangan matematika, astronomi dan geografi tidak diragukan lagi dalam catatan sejarah.

Beberapa bukunya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada awal abad ke-12 oleh dua orang penerjemah terkemuka, yaitu Adelard Bath dan Gerard Cremona. Risalah-risalah aritmatikanya, seperti Kitâb al-Jam'a wa at-Tafrîq bi al-Hisâb al-Hindi, Algebra dan Al-Maqâl fî Hisâb al-Jabr wa al-Muqâbilah hanya dikenal dari translasi berbahasa Latin. Buku-buku itu terus dipakai hingga abad ke-16 sebagai buku pegangan dasar oleh universitas-universitas di Eropa.

Buku geografinya berjudul Kitâb Surât al-Ard yang memuat peta-peta dunia pun telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.

Selanjutnya ada al-Idrisi, pakar geografi. Orang Barat menyebutnya Dreses. Al-Idris (1099-1166) dikenal oleh orang-orang Barat sebagai seorang ahli geografi. Ia pernah membuat bola dunia dari bahan perak seberat 400 kilogram untuk Raja Roger II dari Sicilia.

Globe buatan al-Idrisi ini secara cermat memuat pula ketujuh benua dengan rute perdagangannya, danau-danau dan sungai, kota-kota besar, dataran serta pegunungan. Beliau memasukkan pula beberapa informasi tentang jarak, panjang dan ketinggian secara tepat. Bola dunianya itu, oleh Idris sengaja dilengkapi pula dengan Kitâb ar-Rujari (Roger's Book).

Dialah yang pertama kali memperkenalkan teknik pemetaan dengan metode proyeksi; suatu metode yang baru dikembangkan oleh ilmuwan Barat, Mercator, empat abad kemudian.

Selain beliau, masih ada nama yang patut disebut sebagai penyumbang peradaban untuk dunia. Dialah Jabir Ibn Hayyan, masternya ilmu kimia yang diakui oleh dunia. Ide-ide eksperimen Jabir sekarang lebih dikenal sebagai dasar untuk mengklasifikasikan unsur-unsur kimia, utamanya pada bahan metal, non-metal dan penguraian zat kimia.

Pada abad pertengahan karya-karya beliau di bidang ilmu kimia—termasuk kitabnya yang masyhur, Kitâb al-Kimya dan Kitâb as-Sab'în—sudah banyak diterjemahkan ke dalam bahasa latin. Terjemahan Kitâb al-Kimya bahkan telah diterbitkan oleh orang Inggris bernama Robert Chester tahun 1444, dengan judul The Book of the Composition of Alchemy.

Buku kedua (Kitâb as-Sab'în) diterjemahkan juga oleh Gerard Cremona. Lalu tak ketinggalan Berthelot pun menerjemahkan beberapa buku Jabir, yang di antaranya dikenal dengan judul Book of Kingdom, Book of the Balances dan Book of Eastern Mercury.

Masih ada ilmuwan lainnya. Dia adalah Nashiruddin ath-Thusi, masternya ilmu astronomi dan perbintangan. Ada Ibnu al-Haitsam, jagoannya ilmu alam dan ilmu pasti. Beliau menulis buku berjudul Al-Manâzir yang berisi tentang ilmu optik. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Frederick Reysnar, dan diterbitkan di kota Pazel, Swiss, pada tahun 1572 dengan judul Opticae Thesaurus.

Ada lagi seorang ahli geografi ulung bernama Muhammad bin Ahmad al-Maqdisi. Bukunya, Ahsan at-Taqâsim, merupakan buku geografi yang nilai sastra Arabnya paling tinggi. Buku tersebut menguraikan tentang semenanjung Arabia, Irak, Syam, Mesir, Maroko, Khurasan, Armenia, Azerbaijan, Chozistan, Persia dan Karman. Kemudian ada al-Kindi.

Beliau adalah simbol kedigdayaan ilmuwan Muslim. Jempolan dalam ilmu fisika dan filsafat. Beliau bahkan mewariskan sekitar 256 jilid buku. Lima belas buku di antaranya khusus mengenai meteorologi, anemologi, udara (iklim), kelautan, mata dan cahaya; juga dua buah buku mengenai musik. Muhammad, Ahmad dan Hasan—tiga keturunan Musa Ibnu Syakir, menyumbangkan ilmu teknik pengairan dan matematika.

Lalu mengenai dunia sejarah, filsafat dan sosiologi, ada sang maestronya, yaitu Ibnu Khaldun. Selain mereka, masih banyak lagi ilmuwan dan cendekiawan Muslim lainnya dengan keunggulan dan kepakarannya di bidangnya masing-masing. Orang-orang seperti merekalah yang kemudian memberikan banyak sekali sumbangsihnya bagi kemajuan peradaban Islam pada masa lalu yang masih terasa denyutnya hingga kini, justru pada saat orang-orang Eropa masih bergulat dengan masa kegelapannya yang panjang.

Tanpa kehadiran para ilmuwan dan cendekiawan Muslim yang telah mewariskan peradaban yang sangat agung, kemajuan peradaban Barat saat ini tidak mungkin terjadi. Sebab, merekalah sesungguhnya yang menjadi penghubung peradaban Yunani dan Romawi dengan peradaban Eropa saat ini. Secara jujur, hal ini diakui oleh salah seorang cendekiawan Barat sendiri, yakni Emmanuel Deutscheu yang asal Jerman itu.

Ia mengatakan, “Semua ini (yakni kemajuan peradaban Islam) telah memberikan kesempatan baik bagi kami untuk mencapai kebangkitan (renaissance) dalam ilmu pengetahuan modern. Karena itu, sewajarnyalah kami senantiasa mencucurkan airmata tatkala kami teringat akan saat-saat jatuhnya Granada.” (Granada adalah benteng terakhir Kekhilafahan Islam di Andalusia yang jatuh ke tangan orang-orang Eropa).

Hal senada diungkapkan oleh Montgomery Watt, ketika ia menyatakan, “Cukup beralasan jika kita menyatakan bahwa peradaban Eropa tidak dibangun oleh proses regenerasi mereka sendiri. Tanpa dukungan peradaban Islam yang menjadi ‘dinamo’-nya, Barat bukanlah apa-apa.”

Jacques C. Reister juga berkomentar, “Selama lima ratus tahun Islam menguasai dunia dengan kekuatannya, ilmu pengetahuan dan peradabannya yang tinggi.”

Bahkan yang menarik sekaligus mengejutkan, sumbangsih peradaban Islam terhadap dunia, termasuk dunia Barat, juga diakui oleh Presiden Amerika Serikat saat ini, Barack Obama. Hal itu terungkap saat dia berpidato tanggal 5 Juli 2009. Dia antara lain menyatakan:

Peradaban berhutang besar pada Islam. Islamlah—di tempat-tempat seperti Universitas Al-Azhar—yang mengusung lentera ilmu selama berabad-abad serta membuka jalan bagi era Kebangkitan Kembali dan era Pencerahan di Eropa.

Inovasi dalam masyarakat Muslimlah yang mengembangkan urutan aljabar; kompas magnet dan alat navigasi; keahlian dalam menggunakan pena dan percetakan; dan pemahaman mengenai penularan penyakit serta pengobatannya.

Budaya Islam telah memberi kita gerbang-gerbang yang megah dan puncak-puncak menara yang menjunjung tinggi; puisi-puisi yang tak lekang oleh waktu dan musik yang dihargai; kaligrafi yang anggun dan tempat-tempat untuk melakukan kontemplasi secara damai. Sepanjang sejarah, Islam telah menunjukkan melalui kata-kata dan perbuatan bahwa toleransi beragama dan persamaan ras adalah hal-hal yang mungkin (http://jakarta.usembassy.gov.).

Sisi lain Keagungan Peradaban Islam

Selain itu, setidaknya berdasarkan pengakuan Will Durant, kebesaran peradaban Islam juga tampak pada beberapa hal berikut:

a. Jaminan atas keamanan dunia.

Dalam hal ini, Will Durant jelas mengatakan:

Para Khalifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan dan usaha keras mereka. Para Khalifah itu juga telah menyediakan berbagai peluang bagi siapapun yang memerlukannya dan memberikan kesejahteraan selama berabad-abad dalam keluasan wilayah yang belum pernah tercatat lagi fenomena seperti itu setelah masa mereka. Kegigihan dan kerja keras mereka menjadikan pendidikan menyebar luas sehingga berbagai ilmu, sastra, falsafah dan seni mengalami kejayaan luar biasa; yang menjadikan Asia Barat sebagai bagian dunia yang paling maju peradabannya selama lima abad. (Will Durant – The Story of Civilization).

b. Menyatukan umat manusia.

Dalam hal ini, Will Durant terang mengakui:

Agama Islam telah menguasai hati ratusan bangsa di negeri-negeri yang terbentang mulai dari Cina, Indonesia, India hingga Persia, Syam, Jazirah Arab, Mesir bahkan hingga Maroko dan Spanyol. Islam pun telah memiliki cita-cita mereka, menguasai akhlaknya, membentuk kehidupan¬nya, dan membangkitkan harapan di tengah-tengah mereka, yang meringankan urusan kehidupan maupun kesusahan mereka. Islam telah mewujudkan kejayaan dan kemuliaan bagi mereka sehingga jumlah orang yang memeluknya dan ber¬pegang teguh padanya pada saat ini [1926] sekitar 350 juta jiwa.

Agama Islam telah menyatukan mereka dan melunakkan hati¬nya walaupun ada perbedaan pendapat maupun latar belakang politik di antara mereka. (Will Durant – The Story of Civilization).

c. Menciptakan kemajuan ekonomi.

Dalam hal ini, Will Durant pun jujur bertutur:

Pada masa pemerintahan Abdurrahman III diperoleh pendapatan sebesar 12,045,000 dinar emas. Diduga kuat bahwa jumlah tersebut melebihi pendapatan pemerintahan negeri-negeri Masehi Latin jika digabungkan. Sumber pendapatan yang besar tersebut bukan berasal dari pajak yang tinggi, melainkan salah satu pengaruh dari pemerintahan yang baik serta kemajuan pertanian, industri, dan pesatnya aktivitas perdagangan (Will Durant – The Story of Civilization).

d. Menjamin kesehatan masyarakat.

Dalam hal ini, Will Durant secara jelas juga menegaskan:

Islam telah menjamin seluruh dunia dalam menyiapkan berbagai rumah sakit yang layak sekaligus memenuhi keperluannya. Contohnya adalah al-Bimarustan yang dibangun oleh Nuruddin di Damaskus tahun 1160, telah bertahan selama tiga abad dalam merawat orang-orang sakit tanpa bayaran dan menyediakan obat-obatan gratis. Para sejarahwan berkata bahwa cahayanya tetap bersinar tidak pernah padam selama 267 tahun (Will Durant – The Story of Civilization).

Bukti-bukti Arkeologis Keagungan Peradaban Islam

Pada masa-masa ‘kemunduran’-nya pun, peradaban Islam tetaplah mengagumkan. Sejumlah dokumen di sejumlah museum di Turki adalah di antara saksi bisu keagungan peradaban Islam masa lalu. Kita tahu, Turki pada masa Khilafah Utsmaniah adalah saksi terakhir kemajuan peradaban Islam.

Di Turki hingga hari ini, misalnya, ada sebuah masjid/museum terkenal bernama Aya Sofia. Di Aya Sofia dipamerkan surat-surat Khalifah (“Usmans Fermans”) yang menunjukkan kehebatan Khilafah Utsmaniyah dalam memberikan jaminan, perlindungan dan kemakmuran kepada warganya maupun kepada orang asing pencari suaka, tanpa pandang agama mereka.

Yang tertua adalah surat sertifikat tanah yang diberikan tahun 925 H (1519 M) kepada para pengungsi Yahudi yang lari dari kekejaman Inquisisi Spanyol pasca jatuhnya pemerintahan Islam di Andalusia. Kemudian surat ucapan terima kasih dari Pemerintah Amerika Serikat atas bantuan pangan yang dikirim Khalifah ke Amerika Serikat yang sedang dilanda kelaparan (pasca perang dengan Inggris), abad 18.

Lalu surat jaminan perlindungan kepada Raja Swedia yang diusir tentara Rusia dan mencari eksil ke Khalifah, 30 Jumadil Awal 1121 H (7 Agustus 1709). Selanjutnya ada surat tertanggal 13 Rabiul Akhir 1282 H (5 September 1865 M) yang memberikan ijin dan ongkos kepada 30 keluarga Yunani yang telah beremigrasi ke Rusia namun ingin kembali ke wilayah Khilafah, karena di Rusia mereka justru tidak sejahtera. Yang paling mutakhir adalah peraturan yang membebaskan bea cukai barang bawaan orang-orang Rusia yang mencari eksil ke wilayah Utsmani pasca Revolusi Bolschewik, tertanggal 25 Desember 1920.

Peradaban Islam juga tampak dari berbagai bangunan kuno yang saat ini masih bisa disaksikan di berbagai penjuru dunia. Kordoba sebagai ibukota Khilafah Umayah di Spanyol dibangun pada tahun 750 M. Ia menjadi pusat peradaban hingga 1258 M. Kota tua Kordoba masih bisa kita saksikan sekarang. Sejak berdirinya, kota ini memiliki drainase yang bagus sehingga jalan-jalan tampak bersih dan asri. Ini adalah suatu teknologi sanitasi—yang Jakarta hari ini perlu iri.

Masjid Agung Kordoba, yang saat ini hanya tinggal sebagai museum, memiliki arsitektur yang sangat indah; sekaligus memiliki fungsi akustik sehingga meskipun saat itu belum ada alat pengeras suara elektronik, suara khatib bisa terdengar jelas hingga pojok-pojok masjid yang cukup besar. Tata ruang masjid juga ditambah dengan pola ventilasi yang luar biasa, yang menjamin cukupnya cahaya dan segarnya udara.

Tidak jauh dari masjid terdapat Taman Alcazar yang sangat indah. Mengingat Andalusia dikelilingi oleh tanah-tanah yang gersang maka keberadaan taman itu membuktikan sistem irigasi yang baik. Irigasi memang salah satu teknologi yang diwariskan Islam.

Di banyak negeri Timur Tengah, masih dijumpai kincir untuk menaikkan air yang dibangun berabad-abad yang silam—dan kincir ini masih berfungsi! Di beberapa kota gurun pasir juga masih dijumpai sistem distribusi air bawah tanah, yang disebut Qanat.

Dari sekian banyak bangunan fisik berusia tua di Istanbul, yang paling menarik tentu saja adalah masjid-masjid yang indah. Ikon Istanbul adalah masjid Sultan Ahmet, yang berhadapan dengan Aya Sofia. Masjid ini dibangun pada Abad 16 dan satu-satunya masjid yang punya enam minaret.

Ketahanan bangunan ini terhadap gempa telah teruji. Harus diingat bahwa Turki adalah wilayah pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu Eropa, Asia, dan Afrika-Mediteran. Wilayah ini sangat sering diguncang gempa hingga data pertanahan di sana harus terus-menerus di-update karena titik-titiknya akan selalu bergeser oleh dinamika bumi. Namun, masjid-masjid di Turki yang dibangun berabad-abad yang lalu terbukti bertahan hingga kini.

Bangunan bersejarah semacam ini berserakan di seluruh dunia, di tempat Islam pernah berkuasa. Di Cina juga terdapat banyak masjid berusia minimal 1000 tahun. Di India, meski sejak masa penjajahan Inggris didominasi oleh warga beragama Hindu, sebagian besar bangunannya berarsitektur Islam; termasuk Tajmahal, sebuah bangunan mirip masjid yang sangat indah, padahal sebenarnya hanya makam.

Beberapa bangunan tua masih memegang fungsi seperti saat didirikan dulu, sekalipun mengalami renovasi berkali-kali. Contohnya adalah berbagai masjid dan universitas di Mesir, Damaskus, atau Istanbul. Universitas al-Azhar di Mesir faktanya adalah universitas tertua di dunia!

Pengaruh Peradaban Islam di Indonesia

Sesungguhnya pengaruh peradaban Islam di Nusantara nyaris merata, mewarnai sebagian besar wilayah, dari ujung barat hingga ke ujung timur. Aceh, yang dijuluki sebagai ‘Serambi Makah’ hanyalah salah satunya. Sejak sebelum kadatangan penjajah Belanda, Aceh telah menerapkan syariah Islam sebagai patokan kahidupan bermasyarakat dan bernegara.

Aceh juga banyak didatangi para ulama dari berbagai belahan dunia Islam lainnya. Syarif Makkah mengirimkan utusannya ke Aceh seorang ulama bernama Syaikh Abdullah Kan’an sebagai guru dan mubalig. Sekitar tahun 1582, datang dua orang ulama besar dari negeri Arab, yakni Syaikh Abdul Khayr dan Syekh Muhammad Yamani. Selain itu, di Aceh sendiri lahir sejumlah ulama besar, seperti Syamsuddin Al-Sumatrani dan Abdul Rauf al-Singkeli.

Abdul Rauf Singkel mendapat tawaran dari Sultan Aceh, Safiyat al-Din Shah, untuk menduduki jabatan Kadi dengan sebutan Qadi al-Malik al- Adil yang sudah lowong beberapa lama karena Nur al-Din Al-Raniri kembali ke Ranir (Gujarat). Setelah melakukan berbagai pertimbangan, Abdul Rauf menerima tawaran tersebut.

Karena itu, ia resmi menjadi qadi dengan sebutan Qadi al-Malik al- Adil. Selanjutnya, sebagai seorang kadi Abd Rauf diminta Sultan untuk menulis sebuah kitab sebagai patokan (qanun) penerapan syariah Islam. Buku tersebut kemudian diberi judul Mir’at al-Tullab.

Menurut Abd Rauf, naskah Mir’at al-Tullab mengacu pada kitab Fath al-Wahhab karya Abi Yahya Zakariyya al-Ansari (825-925 H). Sumber lain yang digunakan untuk menulis buku ini ialah: Fath-al-Jawwad, Tuhfat al-Muhtaaj, Nihayat al-Muhtaj, Tafsir Baydawi, al-Irsyad, dan Sharh Sahih Muslim. Mir’at al-Tullab mengandung semua hukum fiqh Imam Syafii, kecuali masalah ibadah. Walhasil, Aceh sesungguhnya sejak lama telah memiliki qanun penerapan syariah Islam yang ditulis oleh Abd Rauf al-Singkeli.

Bahkan banyak bukti yang menunjukkan adanya hubungan yang dekat antara Aceh dan Khilafah Turki Utsmani, sebagai pusat peradaban Islam saat itu. Peran Sentral Khilafah

Dengan secuil gambaran historis mengenai kehebatan peradaban Islam di atas, tentu wajar jika muncul sejumlah pengakuan dari para cendekiawan yang jujur, sebagaimana terpapar di awal. Pengakuan jujur ini penting dicatat untuk membantah pandangan beberapa pihak yang mengidap Islamophobia akut seakan-akan Islam tidak pernah memberikan sumbangan apapun terhadap peradaban dunia.

Namun, ada satu hal yang belum secara jujur diakui atau paling tidak sering ditutupi, bahwa peradaban Islam yang memberikan sumbangan besar bagi dunia ini terjadi di era Kekhilafahan Islam. Bahkan boleh dikatakan, semua pencapaian kemajuan peradaan Islam itu tidak lepas dari peran sentral Khilafah. Kecemerlangan sejarah itu terjadi ketika umat Islam menerapkan sistem negara Khilafah yang menjadikan Islam sebagai dasar ideologi dan syariah Islam sebagai dasar hukum yang mengatur segenap aspek kehidupan manusia.

Karena itu, sebuah kepicikan atau kedustaan yang fatal jika di satu sisi memuji peradaban Islam, tetapi di sisi lain melepaskan seluruh kemajuan itu dari peran sentral Khilafah, selain karena faktor akidah dan syariah Islam. Ketiga hal inilah (akidah, syariah dan Khilafah) yang paling menentukan kemunculan peradaban Islam yang agung.

Sayang, ketiga hal ini sering ditutup-tutupi bahkan menjadi obyek penyesatan dengan membangun stigma negatif terhadapnya. Pada tanggal 5 September 2006 Presiden George W. Bush, misalnya, mengatakan, “They hope establish a violent political utopia across the Middle East, which they call Caliphate, where all would be ruled according to their hateful ideology (Mereka berangan-angan untuk membangun utopia-politik kekerasan di sepanjang Timur Tengah, yang mereka sebut dengan Khilafah, dimana semua akan diatur berdasar pada ideologi yang penuh kebencian).”

Senada dengan itu Tony Blair saat menjadi perdana menteri Inggris menyatakan bahwa salah satu ciri dari ‘ideolog iblis’ (evil ideology) adalah keinginan menegakkan syariah dan Khilafah. Tentu menggelikan sekaligus tidak masuk akal, bagaimana sebuah ideologi kebenciaan, utopis dan penuh kekerasan—ada juga yang menyebutkan sebagai sistem zaman batu—bisa menghasilkan peradaban agung yang diakui cemerlang oleh dunia; bagaimana sistem zaman batu bisa menyatukan berbagai bangsa, warna kulit dan ras di seluruh dunia; bagaimana mungkin pula ‘ideolog setan’ bisa diyakini bahkan diperjuangkan oleh pemeluknya dan bertahanan selama 13 abad. Padahal masa kecemerlangan itu terjadi di bawah naungan sistem Khilafah, yang sering oleh para sejarahwan Barat sering secara kurang pas disebut peradaban Arab, dinasti atau imperium.

Para ahli sejarah pun mengakui, Kekhilafahan itu memang ada dan menjadi kekuatan politik real umat Islam. Setelah masa Khulafaur Rasyidin, di belahan Barat Asia muncul kekuatan politik yang mempersatukan umat Islam dari Spanyol sampai al-Sind di bawah Kekhilafahan Bani Umayyah (660-749 M), dilanjutkan Khalifah Abbasiyyah kurang lebih satu abad (750-870 M), serta Khilafah Utsmani sampai 1924 M.

Adanya kekuatan politik di Asia Barat yang berhadapan dengan Cina telah mendorong tumbuh dan berkembangnya perdagangan di Laut Cina Selatan, Selat Malaka dan Samudra Hindia. Hal ini dengan sendirinya memberikan dampak bagi penyebaran Islam dan tumbuhnya kekuatan ekonomi, karena banyak pendakwah Islam sekaligus sebagai pedagang.

Peradaban Barat: Hegemoni yang Rapuh

Sejak runtuhnya Kekhilafahn Turmi Utsmani tahun 1924, dunia saat ini memang berada dalam genggaman hegemoni peradaban Barat. Hegemoni itu antara lain ditandai oleh dominannya pengaruh negara-negara maju terhadap konstelasi politik dan ekonomi dunia saat ini. Jika diadakan survei jajak pendapat tentang negara-negara tersukses di dunia saat ini, orang akan cenderung menyebut sejumlah negara-negara industri maju seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Perancis, Jepang, Jerman Italia dan Canada. Negara-negara ini dikenal sebagai kelompok G7.

Menyusul mereka adalah negara-negara Barat lainnya seperti Swiss, Swedia, Negeri Belanda, Australia dan sebagainya. Di bawahnya baru menyusul negara-negara ekonomi baru (macan Asia), seperti Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Malaysia, Cina dan India.

Namun demikian, seluruh "success story" itu tidak boleh menutup mata kita pada kebobrokan mendasar yang ada dalam peradaban Barat kapitalis-sekular yang sedang dipraktikkan di negara-negara itu. Kebobrokan itu mau tidak mau akan dirasakan dalam jangka panjang atau dimensinya tak lagi lokal, namun global. Berikut ini hanyalah beberapa di antara tanda kebobrokan itu.

1. Kekeringan Spiritual.

Mungkin kemajuan pembangunan fisik dan materi Barat sangat mengesankan, namun pondasi dan tatanilai kehidupannya sesungguhnya amat rapuh. Akibatnya, kekeringan spiritual dan degradasi moral menjadi gejala umum. Kita melihat, kebanyakan orang Barat saat ini memang akhirnya meraih sukses secara material.

Namun, pada saat yang sama, banyak di antara mereka yang mengidap beragam penyakit sosial semacam hedonisme, yang bahkan berdampak pada munculnya penyakit-penyakit psikologis yang sangat berbahaya. Para pakar ilmu sosial Barat sendiri telah mengakui hal ini. A. Sorokin menyebut adanya “The Crisis of Our Age”; Luis Leahy menyebut terjadinya “kekosongan ruhani, sebagaimana digambarkan dalam bukunya, Esai Filsafat untuk Masa Kini (1991); Carl Gustave Jung menyebut terjadinya “kegersangan psikologis”. Eric Fromm menyebut adanya alienasi (keterasingan).

Barat juga termasuk bangsa dengan angka degradasi moral dan angka kriminalitas yang tinggi. Itulah di antara bentuk kerapuhan masyarakat Barat saat ini yang maju secara material.

2. Kesenjangan Kaya-Miskin.

Kesenjangan kaya-miskin adalah fenomena dunia yang sebenarnya baru terjadi kurang dari seabad terakhir. Pada saat ini, 20% penduduk dunia (The Club of Rich) memiliki 83% kekayaan dunia, mengendalikan 81% perdagangan dunia, mendapatkan 81% hasil investasi, seraya menggunakan 70% energi, 85% persedian kayu dunia, dan 60% pangan. Perbandingan pendapatan 20% penduduk terkaya dunia dengan 20% penduduk termiskin dunia adalah 60 berbanding [1] .

Pada tahun 1980, misalnya, untuk mendapatkan satu lokomotif dari Swiss, negara berkembang dapat menukar dengan 12910 karung kopi. Sepuluh tahun kemudian (1990), mereka membutuhkan 45800 karung kopi! Tren ini terus memburuk sejak perdagangan bebas ala WTO diterapkan.

Untuk sekuntum bunga cengkeh yang dipetik di Kolumbia (Amerika Latin), petaninya mendapatkan kurang lebih 4 sen-dolar. Bersama biaya produksi dan margin profit, total sebesar sekitar 10 sen-dolar akan tinggal di Kolumbia. Di pasar Eropa, harga akhir dari sekuntum bunga cengkeh ini adalah 1 dolar! Keuntungan yang terbesar dinikmati oleh para pedagang. Para pedagang kelas dunia ini didominasi para kapitalis besar!

3. Hancurnya Keluarga.

Hancurnya sebuah peradaban sering dimulai dari hancurnya keluarga. Keluarga adalah benteng terakhir yang mempertahankan nilai-nilai luhur, kasih sayang dan kebahagiaan. Ketika keluarga hancur maka seseorang yang tumbuh dewasa akan kehilangan acuan tentang makna hidup dan kebahagiaan. Fenomena ini benar-benar terjadi di Barat, termasuk di Amerika Serikat. Hal ini tampak dari semakin tingginya angka perceraian dan pada saat yang sama menurunnya minat orang untuk menikah (orang merasa lebih aman untuk hidup bersama tanpa ikatan).

Pada tahun 2003, misalnya, hanya terdapat tiap 1000 penduduk 7,5 pernikahan baru, dan sebaliknya 3,8 perceraian. Selain perceraian, kasus bunuh diri terjadi tiap 16 menit sekali di AS, dan setiap kasus menimbulkan dampak sosial pada minimal enam orang.

Walhasil semakin banyak anak-anak yang tumbuh hanya dengan satu orang tua (single parent), baik karena perceraian maupun kehamilan di luar nikah. Di AS pada tahun 2002 terdapat 21,5 juta anak seperti ini (pada 13,4 juta orangtua tunggal). Tiap 5 dari 6 orang tua tunggal ini adalah wanita. Anak yang dibesarkan dari orangtua tunggal terbukti cenderung lebih mudah terjebak dalam kriminalitas, kehamilan di usia belasan tahun atau kecanduan narkoba. Fenomena ini bukan monopoli AS, namun juga dapat diamati di hampir semua negara Barat yang dikalim berperadaban maju tersebut.

4. Ancaman Militer Terhadap Negara Lain

AS adalah negeri yang sebenarnya memiliki sumberdaya energi melimpah. PLTA-PLTA terbesar di dunia ada di sana. Demikian juga dengan pembangkit tenaga nuklir. Ada 104 PLTN di seluruh AS dengan kapasitas total 99,2 GigaWatt. (Bandingkan dengan kapasitas seluruh pembangkit listrik PLN di Indonesia yang total hanya: 13,7 GigaWatt!). Selain itu para fisikawan juga sedang sibuk melakukan riset nuklir fusi yang diharapkan dapat menghasilkan energi murah dan bersih dari hidrogen berat yang melimpah di air laut.

Jika demikian, kita pantas bertanya, mengapa mereka perlu menyerbu Irak, juga Afganistan?

ecara resmi mereka ingin memburu senjata pemusnah massal dan menggulingkan rezim diktator. Namun, kedua alasan ini tampak jelas kebohongannya, karena Badan Atom PBB sudah jelas menyatakan tidak ada pengembangan senjatan nuklir di Irak, bahkan sampai sekarang hal itu tidak terbukti. Senjata nuklir justru malah jelas ada di Israel dan tidak diusik.

Sementara itu, rezim diktator juga ada di banyak negara lain. Karena itu, orang menduga kuat bahwa alasan sesungguhnya adalah bisnis minyak dan senjata dari para penyelenggara negara itu.

Jadi, meski AS memiliki kapasitas energi nuklir yang sangat besar, kepentingan yang besar dari segelintir elit atas bisnis minyaknya telah mengalahkan segalanya. Benarlah kata-kata bijak, “Dunia amat cukup untuk memberi makan semua manusia, namun tidak akan pernah cukup untuk memenuhi kerakusan mereka.”

5. Krisis Ekonomi.

Krisis ekonomi yang kini melanda hampir seluruh benua Eropa dan Amerika, juga Asia termasuk Indonesia, sesungguhnya hanyalah repetisi (pengulangan) belaka dari krisis-krisis sebelumnya yang ‘diproduksi’ oleh sistem ekonomi Kapitalisme sebagai salah satu pilar peradaban Barat saat ini. Tahun 1992, Prof. Figgie, penasihat Bill Clinton (saat itu masih calon presiden) mempublikasikan bukunya yang menghebohkan: The Coming Collapse of America and How to Stop It.

Dalam buku itu Figgie menggambarkan bahwa defisit AS yang mulai terjadi sejak Perang Vietnam akan menjadi sangat berbahaya akibat bunga berbunga. Jika pada tahun 1992, defisit AS menimbulkan “gunung hutang” sebesar empat triliun dolar, maka tahun 2000 diproyeksikan menjadi 13 triliun dolar.

Defisit yang luar biasa ini suatu saat akan membawa konsekuensi meningkatnya inflasi, kenaikan pajak, kenaikan suku bunga, kredit susah, pertumbuhan ekonomi turun, standar hidup turun, ekonomi dalam negeri di luar kontrol dan akhirnya status adidaya dunia AS akan hilang.

Pada masa Bill Clinton, kepanikan atas situasi ini membuat pernah beberapa lembaga federal seperti museum dan kebun binatang ditutup untuk sementara karena pegawainya tidak bisa digaji. Memang, bencana seperti yang dikhawatirkan Figgie hingga awal 2006 belum terjadi karena “kecerdasan” para ekonomnya yang menjadwal ulang semua hutang-hutang negara itu ke tahun-tahun ketika Clinton sudah tidak lagi menjabat.

Namun, ada spekulasi bahwa George W. Bush melakukan perang global terhadap terorisme karena ingin mengalihkan perhatian rakyat AS atas krisis ekonomi dalam negeri itu, sekaligus menambah cadangan ekonominya sendiri. Kenyataannya, setelah Bush lengser dan digantikan Obama, saat ini krisis ekonomi AS tiba-tiba terkuak, yang diawali oleh macetnya dalam jumlah besar kredit di sektor properti.

Krisis AS yang kemudian terus meluas dan berdampak luar biasa ini hingga hari ini diprediksi masih terus berlangsung dan belum ada tanda-tanda ke arah pemulihan. Akibatnya, di negara adidaya AS sendiri, juga di sejumlah besar negara-negara Eropa, angka pengangguran makin meningkat. Entah, kapan krisis ini akan berakhir. Yang pasti, banyak kalangan menilai, inilah babak akhir dari Kapitalisme Barat. Ini berarti, peradaban Barat dengan Kapitalisme sebagai penopang utamanya sesungguhnya sedang di ambang kematiannya.

Kembalinya Peradaban Islam: Pasti!

Di tengah hegemoni peradaban Barat yang tampak mulai jompo ini, bahkan sedang menuju titik balik ke arah kehancurannya, bagaimana dengan masa depan peradaban Islam? Adakah peradaban Islam memiliki peluang untuk kembali tampil ke permukaan? Mampukah peradaban Islam menjadi tantangan baru bagi hegemoni peradaban Barat saat ini?

Jawaban: pasti! Tentu jawaban ini bukan sekadar sebuah apologia. Pasalnya, sumber inspirasi bahkan rahasia hidup peradaban Islam adalah al-Quran yang diturunkan empat belas abad lalu, yang keberadaannya akan terpelihara hingga Hari Kiamat. Artinya, selama al-Quran ada, potensi kebangkitan kembali peradaban Islam juga tetap ada. Sebab, sekali lagi, al-Quranlah sumber inspirasi sekaligus rahasia hidup peradaban Islam, baik pada masa lalu maupun pada masa depan. Kenyataan ini diakui pula oleh sejumlah cendekiawan Barat berikut ini:

Hendaklah diingat, al-Quran memegang peranan yang lebih besar bagi kaum Muslim daripada Bibel dalam agama Kristen. Ia bukan saja kitab suci dari kepercayaan mereka, tetapi juga merupakan text-book dari upacara agamanya dan prinsip-prinsip hukum kemasyarakatan…Demikianlah, setelah melintasi masa selama 13 abad al-Quran tetap merupakan kitab suci bagi seluruh Turki, Iran, dan hampir seperempat penduduk India. Sungguh, sebuah kitab seperti ini patut dibaca secara meluas di Barat, terutama di masa kini… (E. Denisen Ross, seperti dikutip dalam buku Kekaguman Dunia Terhadap Islam).

Prof. G. Margoliouth dalam De Karacht van den Islam juga menulis:

Penyelidikan telah menunjukkan, bahwa yang diketahui oleh sarjana-sarjana Eropa tentang falsafah, astronomi, ilmu pasti, dan ilmu pengetahuan semacam itu, selama beberapa abad sebelum Renaissance, secara garis besar datang dari buku-buku Latin yang berasal dari bahasa Arab dan al-Quranlah yang—walaupun tidak secara langsung— memberikan dorongan pertama untuk studi-studi itu di antara orang-orang Arab dan kawan-kawan mereka. Itu sebabnya, W.E. Hocking berkomentar:

Oleh karena itu, saya merasa benar dalam penegasan saya, bahwa al-Quran mengandung banyak prinsip yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya sendiri. Sesunguhnya dapat dikatakan bahwa hingga pertengahan abad ke tigabelas, Islamlah pembawa segala apa yang tumbuh yang dapat dibanggakan oleh dunia Barat (The Spirit of World Politics, 1932, hlm. 461).

Persoalannya tinggal berpulang pada kaum Muslim saat ini sebagai pewaris hakiki peradaban Islam yang gemilang: Maukah mereka kembali pada al-Quran? Berminatkah mereka kembali menjadikan al-Quran sebagai rujukan hidup? Terpanggilkah mereka untuk menjadikan kembali al-Quran sebagai sumber inspirasi sekaligus rahasia hidup peradaban Islam masa depan?

Pertanyaan di atas tampaknya mulai terjawab dengan munculnya antusiasme kaum Muslim di seluruh dunia untuk kembali pada al-Quran dan Islam. Di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, kerinduan kaum Muslim terhadap akidah, syariah, juga Khilafah—sebagai tiga pilar peradaban Islam—mulia menggeliat sejak beberapa tahun lalu.

Karena itu, pada saat peradaban Barat saat ini hampir-hampir tersungkur, masa depan peradaban Islam sesungguhnya amatlah cerah. Sebentar lagi, kebangkitan kembali peradaban Islam bukan lagi sekadar mimpi, tetapi pasti akan mewujud dalam kenyataan. Wallâhu a’lam bi ash-shawâb

Sabtu, 30 Januari 2010

Beda Waktu dan Perasaan untuk sebuah impian


Setiap orang mempunyai impian, setiap impian pasti butuh pengorbanan, setiap pengorbanan pasti membutuhkan keyakinan dan ketulusan.

Ada saatnya kita memiliki impian dan cita cita, diwaktu malam atau di dalam ruangan yang nyaman begitu membara semangat kita untuk meraih impian kita, akan tetapi semangat kita akan mulai pudar jika kita keluar pada jam 12 atau jam 1 siang di bawah terik matahari, melihat debu yang beterbangan, melihat lalu lalang orang mencari nafkah yang kelihatan susah payah,

Pada senja hari yang mengigatkan kita beberapa waktu yang lalu ketika masi menuntut ilmu, mengigatkan kita akan kenangan yang begitu berat dimasa lalu, dan mengigat begitu berat beban hidup ini, walaupun bukan cuma kita yang merasakannya akan tetapi semua orang juga akan merasakannya.

Dan semangat itu akan kembali membakar kita jika kita kembali pada malam hari, ketika kita mendapat motivasi, melihat kesuksesan orang lain, melihat akan keyakinan kita bisa dan harus bisa..

Itulah manusia yang memiliki kekurangan, ada waktu semangat mengalami kenaikan dan adawaktu mengalami kemunduran,... semua itu wajar dan lajim akan naik dan turunnya keinginan dan kemauan kita..

Yang jelas jangan perna berhenti dari mimpi, jangan perna ada kata menyerah... dan jangan perna takut salah untuk mencoba ....

__________
hidup itu perjuangan

Rahasia Income 1 Milyar 1 Bulan


Berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, saya dipertemukan dengan hamba-Nya yang satu ini. Beliau adalah seorang leader yang selalu mengayomi, memberikan bimbingan, semangat, inspirasi, ide dan gagasan segar. Beliau seorang pemimpin yang mampu menggerakkan ratusan hingga ribuan anak buahnya. Beliau seorang guru yang memiliki lautan ilmu, yang selalu siap ditimba oleh anak-anaknya dan bagai tiada pernah habis.

Saat ini beliau memiliki berbagai macam bidang usaha, di antaranya sebagai supplier dan distribusi alat dan produk kesehatan, puluhan hektar tambak, puluhan hektar ladang, berpuluh rumah kos, ruko, stand penjualan di mall, apartemen dan lain-lain. Pernah saya mencoba menghitung, penghasilan beliau bisa mencapai Rp 1 Milyar per bulannya. Sebuah pencapaian luar biasa bagi saya dan kebanyakan orang lain.

Pertemuan antara saya dan beliau yang saya ceritakan di bawah ini terjadi beberapa tahun yang lalu, di saat penghasilan beliau masih berkisar Rp 200 juta per bulan. Bagi saya, angka ini pun sudah bukan main dahsyatnya. Sengaja saya tidak menyebutkan namanya, karena cerita ini saya publish belum mendapatkan ijin dari beliau. Kita ambil wisdomnya saja ya.

Suatu hari, terjadilah dialog antara saya dengan beliau di serambi sebuah hotel di Bandung. Saya ingat, beliau berpesan bahwa beliau senang ditanya. Kalau ditanya, maka akan dijelaskan panjang lebar. Tapi kalau kita diam, maka beliau pun akan “tidur”. Jadilah saya berpikir untuk selalu mengajaknya ngobrol. Bertanya apa saja yang bisa saya tanyakan.

Sampai akhirnya saya bertanya secara asal, “Pak, Anda saat ini kan bisa dibilang sukses. Paling tidak, lebih sukses daripada orang lain. Lalu menurut Anda, apa yang menjadi rahasia kesuksesan Anda?”
Tak dinyana beliau menjawab pertanyaan ini dengan serius.
“Ada empat hal yang harus Anda perhatikan,” begitu beliau memulai penjelasannya.

RAHASIA PERTAMA
“Pertama. Jangan lupakan orang tuamu, khususnya ibumu. Karena ibu adalah orang yang melahirkan kita ke muka bumi ini. Mulai dari mengandung 9 bulan lebih, itu sangat berat. Ibu melahirkan kita dengan susah payah, sakit sekali, nyawa taruhannya. Surga di bawah telapak kaki ibu. Ibu bagaikan pengeran katon (Tuhan yang kelihatan).

Banyak orang sekarang yang salah. Para guru dan kyai dicium tangannya, sementara kepada ibunya tidak pernah. Para guru dan kyai dipuja dan dielukan, diberi sumbangan materi jutaan rupiah, dibuatkan rumah; namun ibunya sendiri di rumah dibiarkan atau diberi materi tapi sedikit sekali. Banyak orang yang memberangkatkan haji guru atau kyainya, padahal ibunya sendiri belum dihajikan. Itu terbalik.

Pesan Nabi : Ibumu, ibumu, ibumu… baru kemudian ayahmu dan gurumu.
Ridho Allah tergantung pada ridho kedua orang tua. Kumpulkan seribu ulama untuk berdoa. Maka doa ibumu jauh lebih mustajabah.” Beliau mengambil napas sejenak.

RAHASIA KEDUA
“Kemudian yang kedua,” beliau melanjutkan. “Banyaklah memberi. Banyaklah bersedekah. Allah berjanji membalas setiap uang yang kita keluarkan itu dengan berlipat ganda. Sedekah mampu mengalahkan angin. Sedekah bisa mengalahkan besi. Sedekah membersihkan harta dan hati kita. Sedekah melepaskan kita dari marabahaya. Allah mungkin membalas sedekah kita dengan rejeki yang banyak, kesehatan, terhindarkan kita dari bahaya, keluarga yang baik, ilmu, kesempatan, dan lain-lain.

Jangan sepelekan bila ada pengemis datang meminta-minta kepadamu. Karena saat itulah sebenarnya Anda dibukakan pintu rejeki. Beri pengemis itu dengan pemberian yang baik dan sikap yang baik. Kalau punya uang kertas, lebih baik memberinya dengan uang kertas, bukan uang logam. Pilihkan lembar uang kertas yang masih bagus, bukan yang sudah lecek. Pegang dengan dua tangan, lalu ulurkan dengan sikap hormat kalau perlu sambil menunduk (menghormat). Pengemis yang Anda beri dengan cara seperti itu, akan terketuk hatinya, ‘Belum pernah ada orang yang memberi dan menghargaiku seperti ini.’ Maka terucap atau tidak, dia akan mendoakan Anda dengan kelimpahan rejeki, kesehatan dan kebahagiaan.

Banyak orang yang keliru dengan menolak pengemis yang mendatanginya, bahkan ada pula yang menghardiknya. Perbuatan itu sama saja dengan menutup pintu rejekinya sendiri.

Dalam kesempatan lain, ketika saya berjalan-jalan dengan beliau, beliau jelas mempraktekkan apa yang diucapkannya itu. Memberi pengemis dengan selembar uang ribuan yang masih bagus dan memberikannya dengan dua tangan sambil sedikit membungkuk hormat. Saya lihat pengemis itu memang berbinar dan betapa berterima kasihnya.

RAHASIA KETIGA
“Allah berjanji memberikan rejeki kepada kita dari jalan yang tidak disangka-sangka,” begitu beliau mengawali penjelasannya untuk rahasia ketiganya. “Tapi sedikit orang yang tahu, bagaimana caranya supaya itu cepat terjadi? Kebanyakan orang hanya menunggu. Padahal itu ada jalannya.”

“Benar di Al Quran ada satu ayat yang kira-kira artinya : Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya diadakan-Nya jalan keluar baginya dan memberinya rejeki dari jalan/pintu yang tidak diduga-duga”, saya menimpali (QS Ath Thalaq 2-3).

“Nah, ingin tahu caranya bagaimana agar kita mendapatkan rejeki yang tidak diduga-duga?,” tanya beliau.

“Ya, bagaimana caranya?” jawab saya. Saya pikir cukup dengan bertaqwa, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, maka Allah akan mengirim rejeki itu datang untuk kita.

“Banyaklah menolong orang. Kalau ada orang yang butuh pertolongan, kalau ketemu orang yang kesulitan, langsung Anda bantu!” jawaban beliau ini membuat saya berpikir keras. “Saat seperti itulah, Anda menjadi rejeki yang tidak disangka-sangka bagi orang itu. Maka tentu balasannya adalah Allah akan memberikan kepadamu rejeki yang tidak disangka-sangka pula.”

“Walau pun itu orang kaya?” tanya saya.

“Ya, walau itu orang kaya, suatu saat dia pun butuh bantuan. Mungkin dompetnya hilang, mungkin ban mobilnya bocor, atau apa saja. Maka jika Anda temui itu dan Anda bisa menolongnya, segera bantulah.”

“Walau itu orang yang berpura-pura? Sekarang kan banyak orang jalan kaki, datang ke rumah kita, pura-pura minta sumbangan rumah ibadah, atau pura-pura belum makan, tapi ternyata cuma bohongan. Sumbangan yang katanya untuk rumah ibadah, sebenarnya dia makan sendiri,” saya bertanya lagi.

“Ya walau orang itu cuma berpura-pura seperti itu,” jawab beliau. “Kalau Anda tanya, sebenarnya dia pun tidak suka melakukan kebohongan itu. Dia itu sudah frustasi karena tidak bisa bekerja atau tidak punya pekerjaan yang benar. Dia itu butuh makan, namun sudah buntu pikirannya. Akhirnya itulah yang bisa dia lakukan. Soal itu nanti, serahkan pada Allah. Allah yang menghakimi perbuatannya, dan Allah yang membalas niat dan pemberian Anda.”

RAHASIA KEEMPAT
Wah, makin menarik, nih. Saya manggut-manggut. Sebenarnya saya tidak menyangka kalau pertanyaan asal-asalan saya tadi berbuah jawaban yang begitu serius dan panjang. Sekarang tinggal satu rahasia lagi, dari empat rahasia seperti yang dikatakan beliau sebelumnya.

“Yang keempat nih, Mas,” beliau memulai. “Jangan mempermainkan wanita”.

Hm… ini membuat saya berpikir keras. Apa maksudnya. Apakah kita membuat janji dengan teman wanita, lalu tidak kita tepati? Atau jangan biarkan wanita menunggu? Seperti di film-film saja.

“Maksudnya begini. Anda kan punya istri, atau suami. Itu adalah pasangan hidup Anda, baik di saat susah maupun senang. Ketika Anda pergi meninggalkan rumah untuk mencari nafkah, dia di rumah menunggu dan berdoa untuk keselamatan dan kesuksesan Anda. Dia ikut besama Anda di kala Anda susah, penghasilan yang pas-pasan, makan dan pakaian seadanya, dia mendampingi Anda dan mendukung segala usaha Anda untuk berhasil.”

“Lalu?” saya tak sabar untuk tahu kelanjutan maksudnya.

“Banyak orang yang kemudian ketika sukses, uangnya banyak, punya jabatan, lalu menikah lagi. Atau mulai bermain wanita (atau bermain pria, bagi yang perempuan). Baik menikah lagi secara terang-terangan, apalagi diam-diam, itu menyakiti hati pasangan hidup Anda. Ingat, pasangan hidup yang dulu mendampingi Anda di kala susah, mendukung dan berdoa untuk kesuksesan Anda. Namun ketika Anda mendapatkan sukses itu, Anda meninggalkannya. Atau Anda menduakannya.”

Oh… pelajaran monogami nih, pikir saya dalam hati.

“Banyak orang yang lupa hal itu. Begitu sudah jadi orang besar, uangnya banyak, lalu cari istri lagi. Menikah lagi. Rumah tangganya jadi kacau. Ketika merasa ditinggalkan, pasangan hidupnya menjadi tidak rela. Akhirnya uangnya habis untuk biaya sana-sini. Banyak orang yang jatuh karena hal seperti ini. Dia lupa bahwa pasangan hidupnya itu sebenarnya ikut punya andil dalam kesuksesan dirinya,” beliau melanjutkan.

Hal ini saya buktikan sendiri, setiap saya datang ke rumahnya yang di Waru Sidoarjo, saya menjumpai beliau punya 1 istri, 2 anak laki-laki dan 1 anak perempuan.

Perbincangan ini ditutup ketika kemudian ada tamu yang datang….


Sumber: Probo Jatmiko Juragan Biofir

Cerita Tentang Seorang Ayah, Bapak, ...


Sumber: sudah unknown, tapi sooo popular beredar via email n milis.
Bagi yang tau sumbernya kasih tau saya ya for saying thank you. Cerita tentang papa ini membuat saya berkaca, mengingatkan pada sosok Ayah di lain kota, yang begitu tegar n idealis.

____________________________________________________________________

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja di perantauan, yang ikut suaminya merantau diluar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orangtuanya akan sering sekali merasa kangen sekali dengan Mama-nya…
Lalu bagaimana dengan Papa ???
Mungkin karena Mama lebih sering menelpon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari…
Tapi tahukah kamu jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk meneleponmu ?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng…
Tapi tahukah kamu bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian ini ?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil….
Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa menganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu…
Kemudian Mama bilang : “Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya”
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka.
Tapi sadarkah kamu ?
Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis, merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : “Boleh kita beli nanti…tapi tidak sekarang.”
Tahukah kamu Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi ?

Saat kamu sakit pilek…Papa terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : “Sudah dibilang…kamu jangan minum air dingin !!!!”
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasehatimu dengan lembut.
Ketahuilah saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu…

Ketika kamu sudah beranjak remaja…
Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat ijin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh !!!”
Tahukah kamu bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu ?
Karena bagi Papa kamu adalah sesuatu yang sangat-sangat luar biasa berharga.
Setelah itu kamu marah pada Papa dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah….Mama.
Tahukah kamu pada saat itu Papa memejamkan matanya dan menaruh gejolak dalam batinnya…bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu…tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu…

Ketika seorang cowok mulai sering menelponmu atau bahkan datang kerumah untuk menemuimu…Papa akan memasang wajah paling cool sedunia ^___^
Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua diruang tamu..
Sadarkah kamu kalau hati Papa merasa cemburu ?

Saat kamu mulai lebih dipercaya dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir…
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut-larut ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam, hati Papa mengeras dan Papa memarahimu
Sadarkah kamu bahwa ini karena hal yang sangat ditakuti Papa akan segera datang ?
“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa”

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang dokter atau insinyur..
Ketahuilah bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata-mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa.

Ketika kamu menjadi gadis dewasa…
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain..Papa harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu ?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini-itu dan menyuruhmu untuk berhati-hati.
Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit ait mata di sudut matanya dan menepuk pundakmu, berkata : “Jaga dirimu baik-baik ya sayang…”
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi menjadi dewasa.

Di saat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…
Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : “Tidak…Tidak bisa !!!”
Padahal dalam batin Papa, ia sangat ingin mengatakan : “ Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu…”
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum ?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu…
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa dan telah menjadi seseorang”

Sampai saat seorang teman lelakimu datang kerumah dan meminta ijin pada Papa untuk mengambilmu darinya…
Papa akan sangat berhati-hati memberikan ijin…
Karena Papa tahu…bahwa lelaki itu yang akan menggantikan posisinya.

Dan akhirnya…….

Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seorang lelaki yang dianggapnya pantas menggantikannya, Papa-pun tersenyum bahagia…
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi ke belakang panggung sebentar dan menangis ?
Papa menangis karena Papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa….
Dalam lirih Doanya kepada TUHAN, Papa berkata :
“Ya Allah…tugasku telah selesai dengan baik…putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik… Bahagiakanlah ia bersama suaminya”

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih…
Dan badan serta lengan yang tak kuat lagi untuk menjagamu dari bahaya…
Papa telah menyelesaikan tugasnya…

Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita…
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu
Dan dia adalah orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal apapun.

Tersenyum dan bersyukurlah ketika kamu bisa merasakan kasih sayang seorang ayah hingga tugasnya selesai
Jika kamu mengalaminya, kamu adalah salah satu orang yang beruntung.
Doakan orangtuamu sekarang :

Ya Allah ya Tuhanku…
Ampunilah dosa kedua orangtuaku
Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku sejak kecil
Amin…

Hormatilah kedua orangtuamu
Segeralah berbakti kepada mereka jika mereka masih hidup
Karena tanpa mereka kita tidak ada di dunia ini

Belajar dari Sejarah Peradaban ..



Kebangkitan suatu bangsa atau individu bisa melalui berbagai sumber, diatara sumber itu adalah sejarah yang telah lalu ....


Mengenangkan kedahsyatan invasi bangsa Mongolia yang dimulai pada tahun 1219 ketika Temujin atau yang lebih dikenal dengan nama Jengis Khan (dari bahasa Mongol yang berarti Kaisar Semesta) menyerang kerajaan Khwarezm Shah Muhammad (yang wilayahnya kini meliputi kawasan Asia Tengah dan Persia). Gerak invasi pasukan Mongol atau yang lebih dikenal dengan sebutan pasukan Tartar dilakukan secara simultan. Disaat sebagian pasukan Tartar menyerang Khawarezm sebagian pasukan Tartar lainnya menerjang wilayah Rusia, sementara Jengis Khan sendiri menyerang wilayah Afghanistan dan India bagian Utara. Enam tahun kemudian, Jengis Khan kembali ke Mongol dengan daerah taklukkan yang luas sekaligus menjadikan Mongol sebagai sebuah kekaisaran yang besar dan kuat dengan kekuatan militer yang tampak tak terkalahkan. Pada tahun 1227 Jengis Khan meninggal dunia di Mongolia.

Sesaat sebelum Jengis Khan menghembuskan nafas terakhir, dia minta agar putera ketiganya, Ogadai, ditetapkan jadi penggantinya. Ini merupakan pilihan bijaksana karena Ogadai menjadi seorang jendral brilian atas hasil usahanya sendiri. Di bawah kepemimpinannya, pasukan Mongol meneruskan penyerbuannya di Cina, sepenuhnya menguasai Rusia, dan menyerbu maju menuju Eropa. Di tahun 1241 gabungan tentara Polandia, Jerman, Hongaria sepenuhnya dipukul oleh orang-orang Mongol yang maju pesat menuju Budapest. Tetapi, tahun itu Ogadai meninggal dunia dan pasukan Mongol mundur dari Eropa dan tak pernah kembali lagi.
Tahun 1279 orang-orang Mongol sudah menguasai sebuah empirium yang wilayahnya berkali-kali lipat dariwilayah Mongolia sekarang. Penguasaan daerahnya meliputi Cina, Rusia, Asia Tengah, juga Persia dan Asia Tenggara. Tentaranya melakukan gerakan maju yang penuh keberhasilan menambah daerah yang membentang mulai dari Polandia hingga belahan utara India, dan kekuasaan Kublai Khan diakhiri di Korea, Tibet, dan beberapa bagian Asia Tenggara.

Puncak dari unjuk kekuatan militer bangsa Mongol terjadi pada tahun 1258 masehi. Pada saat itu pasukan Tartar dibawah pimpinan Hulako Khan (cucu dari Jengis Khan) berhasil menundukkan kesultanan yang paling masyur didunia pada saat itu, yaitu kesultanan Abasiyah yang pada saat itu dipimpin oleh Sultan Al Muhtasim. Banyak sumber sejarah menerangkan bahwa pasukan Tartar melakukan kekejaman yang luar biasa di Baghdad usai menaklukan pasukan dinasti Abasiyah. Pasukan Tartar yang memang memiliki keunggulan hanya pada kemampuan tempur membantai habis penduduk Baghdad dan membiarkan mayat-mayat bergeletakan dijalanan hingga kota Baghdad menjadi kota mati yang menebarkan penyakit. Bahkan, sedikit sumber sejarah menyebutkan bahwa pasukan Tartar juga membuat piramida yang tersusun dari kepala-kepala manusia di Baghdad. Kekejaman ini bukanlah sebuah akhir, pasukan Tartar juga melakukan pengrusakan yang sangat merugikan peradaban manusia di masa itu bahkan sampai masa kini. Pasukan Tartar membakar seluruh koleksi naskah ilme pengetahuan yang tersimpan digedung perpustakaan Baghdad yang merupakan perpustakaan terbesar pada masa itu di sungai Eufrat dan Tigris sehingga menyebabkan warna air sungai itu menjadi hitam karna abu kertas yang laur biasa banyaknya.


Kekejaman dan kedahsyatan pasukan Tartar sangat melegenda. Salah satunya terepresentasikan dalam sebuah kisah yang menyebutkan bahwa pernah ada seorang tentara Tartar yang menantang duel pada penduduk sebuah kota di kawasan Asia Tengah. Saking ngerinya mereka pada reputasi tentara Tartar tak seorangpun berani melayani tantangan itu sehingga satu persatu tentara tartar itu menghabisi mereka. Konon kabarnya jumlah mereka yang dibantai seorang tentara tartar itu mencapai 100 orang. Sungguh luar biasa kekuatan militer bangsa Mongol pada masa itu. Penaklukan mereka ini hanya mungkin disaingi oleh penaklukan dinasti Umayyah ( yang termasyur karena memiliki 4 panglima perang tak terkalahkan pada satu kurun waktu) dan Iskandar Agung ( yang mampu menaklukkan imperium Persia, Afrika Utara, Asia Tengah dan sebagian Asia Minor).

Catatan dahsyat yang ditorehkan pasukan Tartar ini hanya ternoda dengan 3 kali kegagalan penyerbuan mereka. Kegagalan pertama terjadi pada tahun 1260. Takluknya Baghdad merupakan sebuah sinyal bahaya bagi bangsa Mesir yang kala itu berada dibawah pemerintahan dinasti Mameluk. Mesir sepenuhnya sadar, sebagai poros kekuatan Islam kedua setelah Baghdad, maka Mesir adalah target operasi militer Pasukan Tartar berikutnya. Dinasti Mameluk segera mengkonsolidasikan kekuatan militernya. Kekuatan militer yang terhimpun dari kalangan bangsa Mesir dan bangsa-bangsa Arab disekitarnya serta bangsa Kurdi ( yang termasyur dengan kelincahan dan ketangguhannya dalam berkuda dan memanah dalam perang Salib II) telah siap menghadapi pasukan Tartar. Pasukan ini memutuskan untuk menyongsong pasukan Tartar daripada harus menunggu dan berada pada posisi defensif. Maka pada tahun 1260 disebuah kawasan terbuka yang kini terletak didaerah Palestina terjadilah sebuah perang terbuka yang dahsyat antara bangsa Mongol menghadapi bangsa-bangsa Muslim dibawah komando Mesir. Kegigihan pasukan Muslim yang mempertaruhkan masa depan agama dan peradabannya ini mampu mengatasi kedahsyatan kekuatan pasukan tartar yang legendaris. Untuk pertama kalinya semenjak ekspansi yang dimulai Jengis Khan, pasukan Tartar harus menderita kekalahan dan terpaksa bergerak mundur. Beberapa tahun kemudian pasukan Tartar mencoba kembali untuk menaklukkan Mesir, namun sekali lagi mereka dipukul mundur oleh kekuatan yang sama. Dua kegagalan berikutnya terjadi ketika Mongol berada dibawah pemerintahan kaisar Kubilai Khan. Kegagalan kedua ekspansi pasukan Tartar terjadi ketika mereka hendak menaklukkan kepulauan Jepang. Tidak banyak catatan sejarah yang secara terperinci menerangkan kejadian ini. Dari sedikit catatan yang ada, kegagalan ini terjadi karna armada pasukan tartar yang hendak menyerbu Jepang luluh lantak oleh terjangan badai, mengenai waktu kejadiannya kemungkinan terjadi antara rentang waktu setelah kekalahan pasukan tartar atas Mesir hingga ekspansi mereka ke pulau Jawa pada tahun 1293 yang menjadi kegagalan invasi mereka yang ketiga.

Prahara Di Jawa Dwipa Menjelang Ancaman Pasukan Tartar


Pulau Jawa pada masa dunia tengah diguncang oleh gempuran pasukan Tartar sebagian besar dikuasai oleh kerajaan Singoshari. Kerajaan Singoshari adalah kerajaan yang didirikan oleh Ken Arok. Arok sendiri adalah pemuda dari desa Ganter yang berhasil mengalahkan Akuwu Tumapel Tunggul Ametung dan mentasbihkan diri menjadi akuwu Tumapel berikutnya. Arok kemudian berkonsolidasi dengan kaum Brahmana untuk menghadapi serbuan tentara Kediri ke Tumapel dengan tujuan menumpas pemberontakan Arok. Pasukan Kediri tumpas di Tumapel dan Arok semakin kuat. Akhirnya, pada tahun 1222 Arok bersama pasukannya menyerang Kotaraja Kediri dan manaklukkan raja Kediri saat itu yakni Kertajaya. Arok kemudian diangkat menjadi raja dan mendirikan kerajaan Singoshari diatas puing-puing kerajaan Kediri.

Dalam beberapa dasawarsa kemudian, Singoshari berhasil membangun sebuah kestabilan politik dan militer yang menempatkan posisi Singoshari sebagai kerajaan yang cukup disegani di Nusantara. Puncak kejayaan Singoshari terjadi pada masa pemerintahan raja Kertanegara. Wujud kekuatan Singoshari pada kala itu adalah pengiriman sebuah ekspedisi mileter yang dinamakan Ekspedisi Pamalayu pada tahun 1275 ke pulau Andalas dengan tujuan menaklukkan Sriwijaya yang memasuki senja kekuasaannya.

Sementara itu, didaratan China, cucu Jengis Khan yang bernama Kubilai Khan berhasil membangun sebuah kekuasaan yang ditopang dengan kekuatan militer yang besar dan tangguh setelah menaklukkan kerajaan China yang diperintah oleh dinasti Tang. Kubilai Khan yang menamakan pemerintahannya dengan nama Sung berkeinginan untuk memperluas pengaruh bangsa Mongol setelah menjajah Cina dengan menundukkan kerajaan-kerajaan lain di wilayah Asia Tenggara dan Asia Timur lewat menggunakan kekuatan militer dan politik. Caranya dengan meminta para penguasa lokal untuk mengakui kaisar Mongol sebagai penguasa tunggal dan mengharuskan raja-raja lokal tersebut untuk mengirim upeti (tribute) kepada kaisar Cina. Salah satunya adalah ke Jawa yang kala itu diperintah oleh Raja Kartanagara dari kerajaan Singhasari.

Demi tujuan tersebut diatas, pada tahun 1289 Kubilai Khan mengirimkan utusannya ke Singoshari. Pengiriman utusan ini telah dilakukan sebanyak tiga kali oleh Kubilai Khan, namun utusan yang terakhir inilah yang mengalami insidenyang pada akhirnya memicu sebuah konfrontasi terbuka. Utusan itu bernama Meng Chi, datang membawa pesan dari Kubilai Khan supaya Singoshari tunduk dibawah kekuasaannya. Kertanegara merasa tersinggung, lalu mencederai wajah Meng Chi dan meingirimnya pulang ke Cina dengan pesan tegas bahwa ia tidak akan tunduk di bawah kekuasaan raja Mongol. Perlakuan Kartanegara terhadap Meng Chi dianggap sebagai penghinaan kepada Kubilai Khan. Sebagai seorang kaisar yang sangat berkuasa di daratan Asia saat itu, ia merasa terhina dan berniat untuk menghancurkan Jawa yang menurutnya telah mempermalukan bangsa Mongol.

Singoshari pada saat itu sebenarnya tengah dalam keadaan yang kurang menguntungkan karena pasukannya dalam jumlah besar belum kembali dari Ekspedisi Pamalayu. Kesempatan ini pun dimanfatkan oleh Jayakatwang, seorang raja bawahan dari Gelang-Gelang. Dengan bantuan Adipati Lumajang (Madura) bernama Aria Wiraraja, ia bermaksud menggulingkan Kertanegara. Maka, diserbunyalah istana Singasari. Dalam peristiwa tersebut, Kertanegara terbunuh. Setelah tragedi itu, Jayakatwang mengangkat dirinva menjadi raja, dan mengalihkan pusat kerajaan ke Daha (Kediri). Jayakatwang sendiri disinylair masih keturunan dari dinasti Kediri yang ditundukkan oleh pendiri Singoshari yakni Ken Arok.

Kehancuran Singoshari ini menempatkan pulau Jawa pada posisi yang sangat rawan dengan pertumpahan darah. Ada kemungkinan tiga perang lanjutan yang akan segera terjadi di pulau Jawa. Kemungkinan perang pertama adalah serangan dari Kubilai Khan yang menuntut balas atas penghinaan Kertanegara atas dirinya. Kemungkinan perang kedua adalah serangan kepada Jayakatwang dari pasukan Kertanegara yang kembali dari Ekspedisi Pamalayu. Dan, kemungkinan terakhir adalah serangan dari Raden Wijaya yang menuntut balas kepada Jayakatwang atas pembunuhan mertuanya, yakni Kertanegara.



Raden Wijaya dan Majapahit

Raden Wijaya adalah salah seorang menantu Kertanegara. Saat terjadi pemberontakan, ia berusaha mati-matian mempertahankan Singasari. Tetapi sayang usahanya tidak berhasil. Akhirnya, bersama ketiga rekannya Ranggalawe. Sora, dan Nambi, ia melarikan diri ke Madura. Mereka bermaksud memohon perlindungan dari Adipati Lumajang, yakni Aria Wiraraja. Adipati ini, yang tadinya menyokong Jayakatwang menggulingkan Kertanegara, ternyata adalah ayah dan Nambi. Kini sang adipati sudah berubah haluan.

Aria Wiraraja lantas menasehati Raden Wijaya agar berpura-pura tunduk kepada Jayakatwang, sambil meminta sedikit daerah untuk tempat berdiam. Nasehat tersebut diiyakan.

Jayakatwang yang tidak berprasangka apa-apa mengabulkan permintaan Raden Wijaya. Sang raden diijinkan membuka Hutan Tarik. Dengan bantuan sisa-sisa tentaranya dan pasukan Madura, dibersihkannyalah hutan itu sehingga layak ditempati. Sewaktu sedang bekerja, salah seorang tentaranya merasa haus. Lalu dimakanyalah buah maja. Ternyata rasanya pahit. Sejak saat itulah tempat tersebut dinamai Majapahit.
Di Majapahit inilah Raden Wijaya mulai mengkonsolidasikan kekuatan untuk balik menyerang Jayakatwang. Menyadari bahwa jumlah pasukannya tidak memungkinkan untuk mengalahkan Jayakatwang, Raden Wijaya memfokuskan diri untuk memperkuat pasukannya sambil menunggu kemungkinan datangnya serangan dari pasukan Tartar atau pasukan Kertanegara yang kembali dari Ekspedisi Pamalayu untuk mengambil keuntungan darinya. Pasukan Raden Wijaya sendiri terdiri dari sisa-sia pengikutnya dan pengikut barunya dari kawasan Majapahit dan bantuan dari Aria Wiraraja.



Invasi Mongol ke Jawa

Tindakan dari Kertanegara membuat Kubilai Khan sangat marah. Sebagai keturunan Jengis Khan yang menyandang reputasi penakluk yang menakutkan, tindakan kerajaan kecil seperti Singoshari adalah sebuah penghinaan besar. Hanya satu jawaban bagi Kertanegara, tumpas habis. Kertanegara harus tahu dengan siapa dia berhadapan. Kertanegara harus menyadari bahwa kekuatan Mongol adalah kekuatan yang paling digdaya dimuka bumi pada saat itu. Maka Kubilai Khan menyiapkan sebuah armada besar yang akan melaksanakan invasi ke pulau Jawa. Invasi ini bertujuan dua hal sekaligus, yakni menghukum Kertanegara dan menguasai pulau Jawa.
Peristiwa penyerbuan ke Jawa ini dituliskan dalam beberapa sumber di Cina dan merupakan sejarah yang sangat menarik tentang kehancuran kerajaan Singhasari dan munculnya kerajaan Majapahit, seperti yang dapat kita baca dalam buku nomor 162 dari masa pemerintahan Dinasti Yuan yang terjemahannya dapat dibaca dalam buku W.P. Groeneveldt berjudul Historical Notes on Indonesia and Malaya Compiled from Chinese Sources.

Disebutkan bahwa utusan yang dikirim ke Jawa terdiri dari tiga orang pejabat tinggi kerajaan, yaitu Shih Pi, Ike Mese, dan Kau Hsing. Hanya Kau Hsing yang berdarah Cina, sedangkan dua lainnya adalah orang Mongol. Mereka diberangkatkan dari Fukien membawa 20.000 pasukan dan seribu kapal. Kublai Khan membekali pasukan ini untuk pelayaran selama satu tahun serta biaya sebesar 40.000 batangan perak. Shih Pi dan Ike Mese mengumpulkan pasukan dari tiga provinsi: Fukien, Kiangsi, dan Hukuang. Sedangkan Kau Hsing bertanggung jawab untuk menyiapkan perbekalan dan kapal. Pasukan besar ini berangkat dari pelabuhan Chuan-chou dan tiba di Pulau Belitung sekitar bulan Januari tahun 1293. Di sini mereka mempersiapkan penyerangan ke Jawa selama lebih kurang satu bulan.

Perjalanan menuju Pulau Belitung yang memakan waktu beberapa minggu melemahkan bala tentara Mongol karena harus melewati laut dengan ombak yang cukup besar. Banyak prajurit yang sakit karena tidak terbiasa melakukan pelayaran. Di Belitung mereka menebang pohon dan membuat perahu (boats) berukuran lebih kecil untuk masuk ke sungai-sungai di Jawa yang sempit sambil memperbaiki kapal-kapal mereka yang telah berlayar mengarungi laut cukup jauh.

Pada bulan kedua tahun itu Ike Mese bersama pejabat yang menangani wilayah Jawa dan 500 orang menggunakan 10 kapal berangkat menuju ke Jawa untuk membuka jalan bagi bala tentara Mongol yang dipimpin oleh Shih Pi. Ketika berada di Tuban mereka mendengar bahwa raja Kartanagara telah tewas dibunuh oleh Jayakatwang yang kemudian mengangkat dirinya sebagai raja Singhasari.

Oleh karena perintah Kublai Khan adalah menundukkan Jawa dan memaksa raja Singhasari, siapa pun orangnya, untuk mengakui kekuasaan bangsa Mongol, maka rencana menjatuhkan Jawa tetap dilaksanakan. Sebelum menyusul ke Tuban orang-orang Mongol kembali berhenti di Pulau Karimunjawa untuk bersiap-siap memasuki wilayah Singhasari. Setelah berkumpul kembali di Tuban dengan bala tentara Mongol.
Diputuskan bahwa Ike Mese akan membawa setengah dari pasukan kira-kira sebanyak 10.000 orang berjalan kaki menuju Singhasari, selebihnya tetap di kapal dan melakukan perjalanan menggunakan sungai sebagai jalan masuk ke tempat yang sama. Sebagai seorang pelaut yang berpengalaman, Ike Mese, yang sebenarnya adalah suku Uigur dari pedalaman Cina bukannya bangsa Mongol, mendahului untuk membina kerja sama dengan penguasa-penguasa lokal yang tidak setia kepada Jayakatwang.

Menurut cerita Pararaton, kedatangan bala tentara Mongol (disebut Tartar) adalah merupakan upaya Bupati Madura, Aria Wiraraja, yang mengundangnya ke Jawa untuk menjatuhkan Daha. Aria Wiraraja berjanji kepada raja Mongol bahwa ia akan mempersembahkan seorang puteri cantik sebagai tanda persahabatan apabila Daha dapat ditundukkan. Surat kepada raja Mongol disampaikan melalui jasa pedagang Cina yang kapalnya tengah merapat di Jawa.



Aliansi Raden Wijaya Dengan Pasukan Kubilai Khan Dan Hancurnya Jayakatwang

Armada kapal kerajaan Mongol selebihnya dipimpin langsung oleh Shih Pi memasuki Jawa dari arah sungai Sedayu dan Kali Mas. Setelah mendarat di Jawa, ia menugaskan Ike Mese dan Kau Hsing untuk memimpin pasukan darat. Beberapa panglima “pasukan 10.000-an” turut mendampingi mereka. Sebelumnya, tiga orang pejabat tinggi diberangkatkan menggunakan ‘kapal cepat’ menuju ke Majapahit setelah mendengar bahwa pasukan Raden Wijaya ingin bergabung tetapi tidak bisa meninggalkan pasukannya. Melihat keuntungan memperoleh bantuan dari dalam, pasukan Majapahit ini kemudian dijadikan bagian dari bala tentara kerajaan bangsa Mongol.

Untuk mempermudah gerakan bala tentara asing ini, Raden Wijaya memberi kebebasan untuk menggunakan pelabuhan-pelabuhan yang ada di bawah kekuasaannya dan bahkan memberikan panduan untuk mencapai Daha, ibukota Singhasari. Ia juga memberikan peta wilayah Singhsari kepada Shih Pi yang sangat bermanfaat dalam menyusun strategi perang menghancurkan Jayakatwang.

Selain Majapahit, beberapa kerajaan kecil (mungkin setingkat provinsi di masa sekarang) turut bergabung dengan orang-orang Mongol sehingga menambah besar kekuatan militer sudah sangat kuat ketika berangkat dari Cina. Persengkongkolan ini terwujud sebagai ungkapan rasa tidak suka mereka terhadap raja Jayakatwang yang telah membunuh Kartanegara melalui sebuah kudeta yang keji.

Pada bulan ketiga tahun 1293, setelah seluruh pasukan berkumpul di mulut sungai Kali Mas, penyerbuan ke kerajaan Singhasari mulai dilancarkan. Kekuatan kerajaan Singhasari di sungai tersebut dapat dilumpuhkan, lebih dari 100 kapal berdekorasi kepala raksasa dapat disita karena seluruh prajurit dan pejabat yang mempertahankannya melarikan diri untuk bergabung Peperangan besar baru terjadi pada hari ke-15, bila dihitung semenjak pasukan Mongol mendarat dan membangun kekuatan di muara Kali Mas, di mana bala tentara gabungan Mongol dengan Raden wijaya berhasil mengalahkan pasukan Singhasari. Kekalahan ini menyebabkan sisa pasukan kembali melarikan diri untuk berkumpul di Daha, ibukota Singhasari. Pasukan Ike Mese, Kau Hsing, dan Raden wijaya melakukan pengejaran dan berhasil memasuki Daha beberapa hari kemudian. Pada hari ke-19 terjadi peperangan yang sangat menentukan bagi kerajaan Singhasari.

Dilindungi oleh lebih dari 10.000 pasukan raja Jayakatwang berusaha memenangkan pertempuran mulai dari pagi hingga siang hari. Dalam peperangan ini dikatakan bahwa pasukan Mongol menggunakan meriam yang pada zaman itu masih tergolong langka di dunia.

Terjadi tiga kali pertempuran besar antara kedua kekuatan yang berseteru ini di keempat arah kota dan dimenangkan oleh pihak para penyerbu. Pasukan Singhasri terpecah dua, sebagian menuju sungai dan tenggelam di sana karena dihadang oleh orang-orang Mongol, sedang sebagian lagi sebanyak lebih kurang 5.000 dalam keadaan panik akhirnya terbunuh setelah bertempur dengan tentara gabungan Mongol-Majapahit. Salah seorang anak Jayakatwang yang melarikan diri ke perbukitan di sekitar ibukota dapat ditangkap dan ditawan oleh pasukan Kau Hsing berkekuatan seribu orang.

Jayakatwang menyadari kekalahannya, ia mundur dan bertahan di dalam kota yang dikelilingi benteng. Pada sore harinya ia memutuskan keluar dan menyerah karena tidak melihat kemungkinan untuk mampu bertahan.Kemenangan pasukan gabungan ini menyenangkan bangsa Mongol. Seluruh anggota keluarga raja dan pejabat tinggi Singhasari berikut anak-anak mereka ditahan oleh bangsa Mongol.


Serangan Balik Raden Wijaya

Sejarah mencatat bahwa sebulan kemudian setelah penaklukan itu, Raden Wijaya memberontak dan membunuh 200 orang prajurit Mongol yang mengawalnya ke Majapahit untuk menyiapkan persembahakn kepada raja Kublai Khan. Adalah Sora dan Ranggalawe, dua panglima perang Majapahit yang sempat membantu orang-orang Mongol menjatuhkan Jayakatwang, melakukan penumpasan itu.

Setelah itu, dengan membawa pasukan yang lebih besar, Raden Wijaya menyerang balik orang-orang Mongol dan memaksa mereka keluar dari Pulau Jawa. Shih Pi dan Kau Hsing yang terpisah dari pasukannya itu harus melarikan diri sampai sejauh 300 li (± 130 kilometer), sebelum akhirnya dapat bergabung kembali dengan sisa pasukan yang menunggunya di pesisir utara. Dari sini ia berlayar selama 68 hari kembali ke Cina dan mendarat di Chuan-chou. Kekekalahan bala tentara Mongol oleh orang-orang Jawa hingga kini tetap dikenang dalam sejarah Mongol. Sebelumnya mereka nyaris tidak pernah kalah di dalam peperangan melawan bangsa mana pun di dunia.
Menjelang akhir bulan Maret, yaitu di hari ke-24, seluruh pasukan Mongol kembali ke negara asalnya dengan membawa tawanan para bangsawan Singhasari ke Cina beserta ribuan hadiah bagi kaisar. Sebelum berangkat mereka menghukum mati Jayakatwang dan anaknya sebagai ungkapan rasa kesal atas ‘pemberontakan’ Raden Wijaya. Kitab Pararaton memberikan keterangan yang kontradiktif, disebutkan bahwa Jayakatwang bukan mati dibunuh orang-orang Mongol melainkan oleh Raden Wijaya sendiri, tidak lama setelah ibukota kerajaan Singhasari berhasil dihancurkan.

Ternyata kegagalan Shih Pi menundukkan Jawa harus dibayar mahal olehnya. Ia menerima 17 kali cambukan atas perintah Kublai Khan, seluruh harta bendanya dirampas oleh kerajaan sebagai kompensasi atas peristiwa yang meredupkan kebesaran nama bangsa Mongol tersebut. Ia dipersalahkan atas tewasnya 3.000 lebih prajurit dalam ekspedisi menghukum Jawa tersebut.

Selain itu, peristiwa ini mencoreng wajah Kublai Khan karena untuk kedua kalinya dipermalukan orang-orang Jawa setelah raja Kartanegara melukai wajah Meng Chi. Namun sebagai raja yang tahu menghargai kesatriaan, tiga tahun kemudian nama baik Shih Pi direhabilitasi dan harta bendanya dikembalikan. Ia diberi hadiah jabatan tinggi dalam hirarkhi kerajaan Dinasti Yuan yang dinikmatinya sampai meninggal dalam usia 86 tahun. (referensi dihimpun dari berbagai artikel di internet dan buku 100 Tokoh yang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah Dunia oleh Michael H. Hart)


Bumerang Keangkuhan

Kegagalan invasi Mongol ke Mesir dan ke Jawa dipengaruhi oleh dua faktor. Pertama kelihaian strategi musuh. Tidak dapat dipungkiri, manuver Mesir untuk menyongsong pasukan musuh adalah pilihan taktik yang jitu. Tanah Jazirah Arab yang kering dan selalu panas merupakan kendala bagi siapa saja yang hendak menyerang Arab. Tak terkecuali bagi bangsa Mongol yang memiliki pasukan yang tangguh. Minimal sebelum melakukan penyerangan, pasukan Tartar memerlukan waktu untuk aklimatisasi dan juga pengenalan medan agar mereka bisa memetakan dimana letak sumber air. Penguasaan atas sumber air merupakan faktor yang sangat penting dalam setiap peperangan yang terjadi di jazirah Arab. Contohnya adalah kekalahan pasukan Quraisy dalam perang Badar melawan Rasulullah Muhammad SAW yang salah satunya disebabkan oleh kegagalan mereka menguasai sumber air, kemudian kekalahan pasukan Guy De Lusignan, Raja Jerussalem, atas pasukan Sholahuddin Al Ayubi yang juga disebabkan salah satunya oleh kegagalan mereka menguasai sumber air. Manuver Mesir yang menyongsong pasukan Tartar meminimalisir segala kemungkinan pasukan Tartar untuk mengenal medan dan menyusun strategi. Sehingga pasukan Tartar berperang secara sporadis. Selain itu, menuver ini juga merupakan shock theraphy yang manjur. Sebelum berhadapan dengan Mesir, pasukan Tartar selalu berada dalam posisi ofensif. Ketika dihadapkan pada posisi defensif, pasukan Tartar berperang kondisi mental yang tertekan sehingga semangat berperang mereka secara perlahan menurun. Kondisi yang tidak jauh berbeda juga terjadi di Jawa. perbedaan iklim dan medan laga di tanah Jawa juga menjadi faktor yang mempengaruhi kekalahan tentara Kubilai Khan atas pasukan Raden Wijaya. Iklim tropis tanah Jawa ditambah medan pertempuran di sungai dan hutan tropis membuat tentara Kubilai Khan tidak berada dalam posisi yang menguntungkan. Apalagi serangan balik yang tidak terduga dilakukan oleh pasukan Raden Wijaya yang sebelumnya justru menjadi sekutu yang sangat mereka andalkan dalam penguasaan medan. Serangan Raden Wijaya ini membuat pasukan Mongol berperang secara sporadis dan kebingungan karena tiadanya kemampuan mereka untuk menguasai medan, sehingga jumlah pasukan yang besar tidak mampu mereka jadikan faktor determinan yang membawa mereka pada kemenangan perang.
Faktor kedua yang menyebabkan kegagalan Pasukan Tartar adalah keangkuhan mereka sendiri. Reputasi mereka yang cemerlang di medan pertempuran membuat mereka memandang remeh lawan dengan selalu merasa bahwa merekalah yang akan selalu berada dalam posisi ofensif. Keangkuhan ini membuat mereka tidak mampu membaca situasi yang memungkinkan perang tidak berjalan seperti skenario mereka. Terbukti ketika Mesir menyerang terlebih dahulu dan Raden Wijaya melakukan serangan balik, pasukan Tartar tidak siap untuk situasi ini sehingga mereka berperang dengan kocar kacir. Sebagai prajurit yang tangguh, justru pasukan Tartar melupakan satu ungkapan yang sangat penting dalam perang, yakni perang bukan hanya perkara membunuh lawan tetapi yang lebih penting adalah menaklukkan lawan dalam situasi yang kita ciptakan.